Banyak Kepsek Masih Gaptek

Banyak kalangan yang pesimistis terhadap efektivitas pembagian gratis handphone (HP) ke seluruh kepala sekolah

Editor: Halmien
zoom-inlihat foto Banyak Kepsek Masih Gaptek
NET
Ilustrasi

Mereka menilai program itu berpotensi sia-sia atau mubazir bahkan justru membebani sekolah karena harus membayar biaya abonemen (langganan) Rp 75 ribu per bulan.

Biaya itu dinilai lebih besar dibanding biaya yang digunakan untuk HP pribadi. Selain itu, fungsi HP untuk sarana pelaporan kinerja tersebut juga kurang efektif dibanding pelaporan secara ‘manual’.

Permasalahan lain muncul di Banjarmasin. Meski berada di ibu kota provinsi, ditengarai banyak Kepsek yang sudah berusia tua dan gagap teknologi (gaptek). Selama ini mereka memfungsikan HP hanya untuk berkomunikasi lisan dan SMS-san.

Dikhawatirkan, mereka akan kebingungan jika menggunakan HP yang dibagi LPMP. Pasalnya, HP itu di-setting secara khusus hanya untuk menyampaikan laporan kinerja yang tentu lebih rumit dibanding mengirim SMS.

Seperti diwartakan koran ini, pada pertengahan bulan ini, LPMP Kalsel akan membagi gratis HP yang berfungsi sebagai media pelaporan hasil penilaian kinerja guru dan Kepsek.

Ponsel bermerek Samsung itu akan diberikan kepada sedikitnya 3 ribu Kepsek, namun diatasnamakan sekolah sehingga menjadi inventaris sekolah. Penerima juga tidak bisa menggunakan secara sembarangan karena HP itu sudah di-setting menggunakan sistem SMS Gateway.

Kepada BPost, Minggu (31/3), seorang guru di Banjarmasin Barat mengungkapkan, Kepsek-nya bahkan sering tidak membalas SMS yang masuk karena fungsi penglihatan yang telah berkurang.

Selain itu, jika ada pekerjaan yang menggunakan jaringan internet, selalu ditugaskan ke pegawai tata usaha.

“Pak Kepsek kami kebetulan sudah menjelang pensiun,” kata guru yang enggan disebutkan namanya itu.

Kepala SDN Sungai Miai 7, Sayuti mengakui adanya Kepsek yang gaptek meski tidak semuanya. “Tapi saya rasa semua tidak kesulitan menggunakan HP. Saya pribadi menyambut baik rencana LPMP,” kata dia.

Mengacu pada kondisi itu, Kepala SDN Karang Mekar 1 Banjarmasin, Mulkini mengkhawatirkan keberhasilan program LMPM.

“Pada kondisi majunya teknologi saat ini, sah-sah saja menjadikan HP sebagai sarana. Tetapi ragu juga bisa efektif jika menggunakan mekanisme SMS. Ketika menyusun daftar pokok pendidik menggunakan internet saja, masih yang tidak valid datanya,” ucap Mulkini.

Kepala Disdik Banjarmasin, Noor Ipansyah juga tidak menampik masih adanya Kepsek yang gaptek, termasuk tidak lancar menggunakan layanan SMS. “Memang benar, tetapi tidak seluruhnya. Khususnya yang tua-tua. Kami akan mendata lebih detail lagi,” kata dia.

Noor mengaku selalu memotivasi para Kepsek agar akrab dengan teknologi. Dia pun menjamin, Kepsek yang pensiun setelah 2015, tidak ada yang gaptek.

Saat ini jumlah Kepala SDN di Banjarmasin sebanyak 206 orang, dan 20 persen akan pensiun pada tahun ini. Kepala SMPN sebanyak 34 orang dan kepala SMAN sebanyak 13 orang, ditambah lima kepala SMKN.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved