Taufik Kiemas Meninggal

Yudhoyono Sebut Taufiq Kiemas Nasionalis Sejati

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, wafatnya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas, merupakan kehilangan besar

zoom-inlihat foto Yudhoyono Sebut Taufiq Kiemas Nasionalis Sejati
KOMPAS.COM/ DANI PRABOWO
Presiden SBY memimpin jalannya pemakaman Ketua MPR RI Taufik Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2013).
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, wafatnya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas, merupakan kehilangan besar bagi bangsa ini. Menurutnya, Taufiq adalah salah satu putra terbaik bangsa, politisi terkemuka, konsiliator, dan negarawan. Hal itu disampaikannya dalam pidato saat prosesi pemakaman Taufiq, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2013).

"Kita hadir di TMP kalibata untuk memberikan penghormatan terakhir melalui upacara kenegaraan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan dari pemerintah atas jasa, darma bakti yang diberikan almarhum semasa hidupnya," ujar Presiden.

Semasa hidupnya, kata Presiden, Taufiq menunjukkan konsistensi, ketegaran, dan keteguhan dalam berpolitik. "Seorang nasionalis sejati, negarawan yang berpikir jauh melewati kepentingan politik pribadinya. Dikenal sebagai suami yang setia dalam suka dan duka, mendampingi Ibu Megawati Soekarnoputri, baik sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, saat menjabat Wakil Presiden, maupun sebagai Presiden ke-lima Republik Indonesia," paparnya.

Presiden juga mengenal Taufiq sebagai seseorang yang memiliki semangat dalam bekerja dan bertanggung jawab. "ersama saya dan pimpinan lembaga negara lain mengedepankan harmoni dan kerja sama yang erat untuk bersama menjalankan amanat konstitusi. Beliau juga menyosialisasikan empat pilar yang tidak pernah surut, bahkan ketika kondisi kesehatannya menurun sekali pun," kata Presiden.

Taufiq wafat, Sabtu (8/6/2013) malam, di Singapura, karena penyakit komplikasi yang selama ini dideritanya. Ia menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura sejak Senin (3/6/2013).

Taufiq menjalani perawatan setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (1/6/2013).

Ia meninggal dunia pada usia ke-70 tahun. Taufiq meninggalkan seorang istri Dyah Permata Megawati Setyawati atau Megawati Soekarnoputri dan tiga anak yakni Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved