Sains
Ilmuwan Menemukan Sepasang Lubang Hitam yang Akan Berdansa Sampai Kiamat
Kedua lubang hitam itu berjarak 750 juta tahun cahaya dari bumi dan sangat besar. Ukurannya 15 miliar kali massa matahari.

BANJARMASINPOST.CO.ID – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para ilmuwan berhasil menemukan secara langsung sepasang lubang hitam supermasif yang berdansa.
Kedua lubang hitam itu berjarak 750 juta tahun cahaya dari bumi dan sangat besar. Ukurannya 15 miliar kali massa matahari.
Dengan ukuran yang begitu besar, dua lubang hitam itu mengelilingi satu sama lain dalam waktu yang sangat panjang dari sudut pandang manusia, 20.000 - 30.000 tahun.
Untuk menemukan gerakan dua lubang hitam itu, ilmuwan menggunakan Very Long Baseline Array yang terdiri dari 10 teleskop radio di Amerika Serikat.
Pengamatan dilakukan bertahun-tahun sehingga ilmuwan pada akhirnya bisa mendapatkan citra pergerakan dari sinyal radio yang ditangkap.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di Astrophysical Journal minggu ini mengungkap, dua lubang hitam yang diamati positif mengelilingi satu sama lain.
"Sementara riset tambahan dibutuhkan untuk mengonfirmasi dan memperoleh orbit yang presisi, hasil riset ini menunjukkan lubang hitam biner pertama," tulis peneliti dalam publikasinya.
Greg Taylor dari University of Mexico mengatakan, "Untuk waktu yang lama, kami melihat angkasa dan mencoba mencari sepasang lubang hitam supermasif yang mengorbit sebagai hasil dari persatuan dua galaksi."
“Mekipun kita berterori bahwa itu bisa terjadi, tetapi tidak ada yang pernah melihat hal itu hingga kini,” imbuhnya.
Taylor dan rekannya berencana terus mengobservasi dua lubang hitam ini hingga mengetahui orbitnya dengan pasti.
-
Bukan Alien, Kini Ada Makhluk Hidup di Bulan, Ilmuwan China Bikin Gebrakan Baru
-
Ilmuwan China Berhasil Ubah Tembaga Jadi Emas, Bisa Kaya Raya Mendadak!
-
Benda Aneh Berkilau Tergelatak di Permukaan Mars, Hasil Pencarian Robot Penjelajah
-
Kontes Robot Terbang Indonesia 2018, UGM Juara Hampir Disemua Kategori
-
Terungkap, Ternyata Bersendawa di Luar Angkasa Dilarang, Begini Alasannya