Berita Kotabaru

Waduh Berbahaya, Hindari Lubang Pengendara Ambil Lajur Berlawanan Arah

Jalan poros provinsi tepat di persimpangan Depo Pertamina, Desa Semayap, Kecamatan Pulaulaut Utara Kotabaru rawan terjadinya kecelakaan.

Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/herliansyah
Sebagian besar pengendara dari arah kota mengambil lajur kanan untuk menghindari lubang besar tepat di persimpangan masuk Depo Pertamina 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Jalan poros provinsi tepat di persimpangan Depo Pertamina, Desa Semayap, Kecamatan Pulaulaut Utara Kotabaru rawan terjadinya kecelakaan. Baik kendaraan roda empat, terlebih kendaraan roda dua.

Pasalnya, setiap pengendara yang melintas dari arah dalam kota di kawasan itu selalu mengambil lajur sebelah kanan.

Dilakukan sebagian besar pengendara baik roda empat dan roda dua, sekadar menghindari dua lubang berukuran cukup besar yang sudah lama teronggok di lajur sebelah kiri jalan provinsi Kalsel tersebut.

Baca: Menyedihkan, Rumah Keluarga Ini Jadi Puing Dilumat Api Saat Mereka Sedang di Rumah Sakit

Kendati demikian. Sampai dengan sekarang belum ada tanda-tanda dari pihak instansi terkait melakukan pemeliharaan.

Kondisi itu tentu saja dikeluhkan pengendara, karena hanya untuk menghindari lubang yang berukuran lebih kurang 80 diameter dengan kedalaman sekitar 10 sampai 15 sentimeter, mereka mengambali lajur dari arah berlawanan.

Baca: Dua TKI Kalsel Ini Lolos Hukuman Pancung Tapi Merasakan Perihnya Hukuman Cambuk

"Memang bahaya sekali. Takutnya ada pengendara ingin menyalip kendaraan lain saat melintas di jalan itu. Kan kendaraan yang ingin disalip sudah pasti juga menghindari lubang. Ya otomatis banyak mengambil lajur kanan," jelas Nazri salah satu pengendara.

Diakui Nazri, memang sejauh ini belum tersiar kabar ada pengendara yang mengalami kecelakaan di kawasan itu. Namun, ia menilai hal itu bukan menjadi alasan instansi terkait melakukan perbaikan.

Baca: Tersangka Spesialis Pencuri Aki PJU Bertambah Satu, Tiga Masih Diburu

"Sebelum ada korban sebaiknya sekarang dilakukan perbaikan. Harusnya instansi terkait sigap melihat kondisi ini," bebernya, Minggu (15/10/2017)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved