Berita Banjarmasin
Kominfo Ri Sudah Blokir 732.000 Situs yang Dianggap Berbahaya, Ternyata Itu Baru 2 Persennya
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada tahun 2016 generasi muda menempati posisi teratas pengguna internet

BANJARMASIN, BPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Guna mengendalikan semakin liarnya media siber dewasa ini yang sering disalahgunakan untuk kejahatan maka Diskominfo RI, melakukan pemblokiran kepada sejumlah situs dan konten yang dianggap membahayakan.
Menurut Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Ri, Drs. Siswoko, MSi pemblokiran situs dan konten yang berbau penipuan, saran, dan pronograpi terus diintensifkan.
"Sudah ada sebanyak 732.000 situs yang di dunia maya diblokir dan itu masih baru dua persen diprediksi di 2017 ini akan lebih banyak lagi. Karena itu kita tingkatkan juga pengawasan dan tindak lanjut dari pelaporan yang diadukan masyarakat," kata Siswoko di Golden Tulip Banjarmasin, Selasa (7/11).
Baca: Model Cantik ini Menato Bola Matanya, ini Akibat Fatal yang Dialaminya
Pada saat yang sama, kemarin dilatih, sebanyak 100 mahasiswa asal kalsel yang diikutkan dalam "Literasi Cerdas Bermedia Sosial” di Kota Banjarmasin, "Ini merupakan acara ketiga dari total delapan acara dengan jumlah peserta 100 orang yang merupakan perwakilan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Lampung.
kegiatan ini perlu dilakuakn sebab perlu diketahui, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada tahun 2016 generasi muda menempati posisi teratas pengguna internet.
Pada kategori 20-24 tahun ditemukan 22,3 juta jiwa pengguna yang setara 82 persen dari total penduduk di kelompok itu. Sedangkan pada kelompok 25-29 tahun, terdapat 24 juta pengguna atau setara 80 persen total jumlah jiwa.
Baca: LIVE STREAMING Final Liga 1 U-19 Persib Vs Persipura, Babak 1 Maung Ngora Ketinggalan 1-0
"Bisa dibayangkan apabila generasi penerus bangsa ini tidak cerdas literasi digital. Mereka akan mudah percaya berita-berita hoax yang menyesatkan dan berpotensi untuk memecah belah persatuan. Indonesia pada masa depan hanya akan menjadi mimpi buruk.
Oleh karena itu, Mudamudigital ingin mengajak generasi muda agar menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas melalui Sosialisasi Literasi Cerdas Bermedia Sosial.
Generasi yang tidak hanya dapat manangkal konten negatif tapi juga dapat meciptakan konten-konten kreatif di dunia digital. tetapi juga memiliki dampak positif bagi kemajuan bangsa ini," kata dia. (*).
-
BPJS sambut Baik Inovasi Pendaftaran Pasien Online di RSUD Ulin
-
Aminuddin Sebut Kuota Siswa Eligible Mendaftar SNMPTN, Baru Terisi 5 Persen, SMK Terkendala ini
-
Ketua IAI Kalsel Sebut Standar jumlah Apoteker untuk RS di Kalsel Banyak Tak Dipenuhi
-
Slalom Dicoret dari PON Papua 2020, Juara Slalom Thailand Asal Banua Fokus Internasional
-
Hasil Pengujian Sample Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan Berbagai Instansi