Berita Banjarbaru
Wow Mantap! Kreasi Anyaman Purun Warga Palam Ini Sudah Rambah Turki, Ini Buktinya
Dibutuhkan waktu bisa seminggu untuk membuat tikar, sesuai ukuran. Jika membuat tas cukup hitungan hari.
BANJARMASINPOST.CO.ID - TIKAR dengan panjang kurang lebih 10 meter itu terbuat dari purun. Beberapa orang terlihat menduduki tikar purun itu. Mereka kompak dan jari-jemari mereka lincah menganyam.
Ternyata tikar itu hasil kerajinan asli warga Kampung Purun, Kelurahan Palam Banjarbaru. Kali ini para perajin sedang ‘kejar setoran’ membuat tas dari anyaman purun.
Dibutuhkan waktu bisa seminggu untuk membuat tikar, sesuai ukuran. Jika membuat tas cukup hitungan hari. Dan, perajin bisa menghasilkan rata-rata dalam sehari tiga buah tas.
Produksi yang terbilang cukup kencang ini bukan tanpa alasan. Ternyata permintaan suplai produk dari purun sudah tembus pasar luar Banjarbaru. Pasar lokal hingga mancanegara sudah memberi respons sangat baik terhadap keunikan produk anyaman dari purun.
“Untuk tas sudah suplai ke Turki, Jakarta, dan Korea juga meminta produk kerajinan ke Kampung Purun,” ucap Mama Muri.
Di Kampung Purun ada dua kelompok perajin purun, kelompok Galuh Cempaka dan Kelompok Al Firdaus. Sementara Kelompok Al Firdaus ada 28 perajin anyaman purun.
Mujiatni, ketua kelompok Al Firdaus yang akrab disapa Ibu Pur mengatakan, dulu tak seramai sekarang soal permintaan pasokan kerajinan dari purun.
“Dari Batola sampai 1.200 pesanan tas, tas ukuran kecil untuk wadah jeruk agar menarik. Bahkan, ada pesanan tas ukuran besar sebanyak 150 tas. Dalam, sebulan sudah seribuan tas diproduksi,” ucapnya.
Pertengahan 2016 Kampung Purun mulai dikenal, dan makin eksis hingga sekarang. Tas purun murah cuma Rp 20 ribuan untuk satuan dan Rp 15 ribuan jika pesanan banyak.
Mau baca berita Banjarmasin Post dan Metro Banjar? klik DI SINI
