Ini Alasan Setya Novanto Menunda Rencana ke KPK Bertepatan Malam Tabrakan Fortuner Itu
Ketua DPR Setya Novanto menyatakan sudah berniat mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto menyatakan sudah berniat mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi.
Namun, dia mengaku diminta wawancara di stasiun televisi Metro TV sebelum itu.
Hal tersebut disampaikan Novanto seusai menjalani pemeriksaan awal di KPK, Senin (20/11/2017).
Novanto mengklaim, dirinya berniat mendatangi KPK bersama-sama dengan pengurus Partai Golkar.
"Saya dari kemarin memang sudah niat untuk datang bersama-sama DPD I pukul delapan, tetapi saya diminta wawancara di Metro (Metro TV)," kata Novanto.
Seperti diketahui, wawancara itu diketahui terjadi pada Kamis (16/11/2017) sebelum kecelakaan terjadi. Wawancara dilangsungkan melalui sambungan telepon dengan Metro TV.
Baca: Begini Kondisi Pelipis Setya Novanto yang Sempat Dikatakan Pengacaranya Benjol Sebesar Bakpao
Di luar dugaan, lanjut Novanto, kecelakaan terjadi.
"Di luar dugaan saya ada kecelakaan sehingga saya selain terluka, terluka berat dan di kaki, di tangan, dan di kepala, masih memar," ujar Novanto.
"Tetapi, saya tetap mematuhi masalah hukum dan apa pun saya tetap menghormati," ujar Novanto.
Ketua Umum Partai Golkar itu tidak menanggapi pertanyaan awak media soal dugaan kecelakaan tersebut merupakan rekayasa semata.
Novanto kemudian berjalan masuk ke mobil tahanan yang menunggunya. Petugas KPK dan kepolisian mengawal Novanto masuk ke mobil tahanan.
Pada Minggu (19/11/2017) malam, KPK memindahkan Novanto dari RSCM. Penindahan tersebut untuk menahan Novanto di rutan KPK.
Seperti diketahui, status Novanto sudah menjadi tahanan KPK. Penahanan Novanto dimulai sejak 17 November 2017 hingga 6 Desember 2017.
Penahanannya kemudian dibantarkan karena mesti dirawat di RSCM setelah kecelakaan yang dia alami.
