Pilkada Jatim 2018

Usai Khofifah-Emil Dikawinkan, IPOL Indonesia: Emil Dardak Layak Dampingi Khofifah

Petrus Hariyanto, CEO IPOL Indonesia mengatakan, arah dukungan politik parpol di Pilgub Jatim semakin jelas dan mengerucut.

Editor: Elpianur Achmad
dok. partai demokrat via KOMPAS.com
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam Pilkada Jatim 2018. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SURABAYA – Keputusan Partai Demokrat mengusung Emil Dardak sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018, langsung membuat atmosfer politik di Jatim menghangat.

Konstelasi politik yang selama beberapa pekan terakhir sempat membeku, langsung berubah.

Petrus Hariyanto, CEO IPOL Indonesia mengatakan, arah dukungan politik parpol di Pilgub Jatim semakin jelas dan mengerucut. Sebab ada dua pasangan calon yang resmi maju. 

Yakni, pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas yang diusung PKB dan PDIP dan telah terlebih dahulu dideklarasikan dan pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak yang akan diusung Demokrat dan beberapa partai lain, seperti Golkar, Nasdem, dan Hanura.

Baca: Pendaftaran Cagub Independen Dibuka, Baru Satu Pasangan yang Daftar, Ini Persyaratannya

Khusus, duet Khofifah-Emil, keputusan Demokrat mengusung Emil Dardak yang bukan kader partai ini sebelumnya sudah diprediksi oleh IPOL Indonesia.

“Kami menggunakan metodologi riset politik yang berbasis data IT yang di collect media massa, hasilnya Emil Dardak layak menjadi wakil Khofifah” ujarnya, Selasa (21/11/2017) malam, di acara Riset Media dan Literasi Politik yang digelar di Warung Mbah Cokro, Surabaya, dalam siaran tertulis ke Tribunjatim.com.

Maman Suherman, Senior Advisor IPOL Indonesia menambahkan, keputusan Khofifah menggandeng Emil Dardak sudah bisa di prediksi sebab momentum untuk menggaet pemilih pemula sangat tepat.

Baca: Suami dari Artis Cantik Ini Jadi Cawagub Jatim Dampingi Khofifah Indar Parawansa

Generasi Y, katanya tidak mengenal sosok Khofifah atau bahkan Gus Ipul. Mereka lebih mengenal Sosok Emil Dardak sebagai sosok Bupati Milenial.

"Dan, sosok calon pemimpin muda akan mempengaruhi 33 persen pemilih di Indonesia di 171 pilkada se-Indonesia," terangnya.

Maman juga menggaris bawahi tentang masih lemahnya posisi parpol untuk mengusung kadernya sendiri. Sejumlah nama petinggi partai justru tidak diusung dalam kontestasi Pilgub Jatim. Ini menjadi indikasi, bahwa di Jatim telah terjadi krisis kepemimpinan.

"Artinya, kader partai politik tidak memiliki kepercayaan diri untuk maju bersaing dalam kontestasi Pilkada Jatim.” ucap Notulen ILK ini.

Baca: Bos Properti Surabaya, Gunawan Angka Widjaja Jadi Buronan, Polisi Minta Imigrasi Lakukan Pencekalan

Pertrus menimpali, adanya fenomena krisis kepemimpinan di Jatim tampak ketika berbicara tentang potensi tiga paslon yang akan bersaing di Pilgub Jatim 2018.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved