Seni Teater
Tanah Jangkang, Kisah Perjuangan Suku Asli di Kalbar Melawan Penjajah Jepang
Tanah Jangkang, Kisah Perjuangan Suku Dayak di Kalbar Melawan Penjajah Jepang
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dulu kala saat Jepang menjajah Indonesia, di kawasan yang banyak dihuni Suku Jangkang di tanah Kalimantan Barat ingin di bangun benteng pertahanan oleh penjajah dari negeri matahari terbit tersebut.
Jepang dan para pengusaha ingin membangun perusahaan seperti Hotel jalan raya, mengatur perjanjian kepada suku jangkang agar tidak merusak hutan mereka.
Tetapi pengusaha tersebut malah mengingkarinya merusak hutan-hutan kediaman mereka demi kepentingan sendiri, tanpa memperdulikan suku jangkang.
Alhasil suku jangkang enggan berdiam diri dan melakukan perlawanan sehingga terjadilah pertumpahan darah.
Baca: Buruan, Kredit Toyota Cuma Rp 1 Juta per Bulan, Ini Paket yang Ditawarkan, Kecuali Model Ini
Baca: News Video: Banjir Bandang di Jeddah, Sekolah dan Kampus di Makkah Tutup, Penerbangan Terganggu
Ingin tahu kelanjutan kisah ini datang saja Jumat (24/11) malam di Balairung Dari taman Budaya Banjarmasin.
Diacara tersebut Sanggar Tarik Demokrat ULM Banjarmasin menggelar Pentas Berisik IV dengan judul Tanah Jangkang.
Humas Acara Berisik IV, Reni Hidayati menjelaskan konsep acara yang akan mereka suguhkan dalam kegiatan merayakan kilas di sanggar mereka adalah physical teater tubuh ini.
Caranya dengan mengkombinasikan empat divisi teater, musik, tari dan paduan suara di dalam satu pementasan. Tari menampilkan tari dayak.
Sementara musik menampilkan perkusi dari bambu dan paduan suara menampilkan musikalisasi di kombinasi jadi saty cerita yaitu Tanah Jangkang.
"Makanya acara dijamin seru rugibkakauvyang suka seni tidak datang," ujar mahasiswi jurusan ilmu adm Bisnis semester 7, Fisip UKM ini.
Pentas seni ini lanjut Reni merupakan hasil gawi Sanggar Demokrat Fisip ULM yang pementasannya melibatkan 46 pemain.
"Pementasan ini pemajnnya tidak melibatkan orang lain/dari sanggar lain, khusus sanggar Demokrat saja," lanjut dia.
Harapan dari pementasan ini semoga ini bisa menghibur para penonton, pesan moralnya bisa tersampaikan sekaligus bisa menambah pengetahuan tentan dayak jangakang dan budaya dayak jangkang.
Nah bagi yang ingin menyaksikan Pentas Seni Berisik Ini bisa langsung datang ke Balairung Sari Jumat malam ini.
"Kalau untuk penonton dikenakan tiket, biayanya untuk HTM Ro 15 ribu dan OTS Rp 20 ribu," pungkas Reni. (*)
(banjarmasinpost.co.id/royan naimi)
