Keren, Siswa SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Pentaskan Kesenian Asli Banjar yang Mulai Langka Ini

Perasaan senang dan bangga terpancar di wajah Muhammad Nazmi Ramadhan, Isra Fadilah dan Mustafa Kamil Muhammad Arifin

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Ernawati
BANJARMASINPOST.co.id/syaiful anwar
Siswa SMA Muhammadiyah 1 memainkan kesenian Bapandung, Sabtu (2/12/2017). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Perasaan senang dan bangga terpancar di wajah Muhammad Nazmi Ramadhan, Isra Fadilah dan Mustafa Kamil Muhammad Arifin dan beberapa pemain lainnya yang sukses melakukan pementasan Teater Tutur Bapandung Gerakan seniman masuk sekolah (GSMS) Provinsi Kalsel di aulia sekolahnya, Sabtu (2/12/2017).

Penampilan Muhammad Arifin yang memainkan Bapandung dengan judul Penyesalan Sang Cucu didukung siswa lainnya, membuat penonton yang sebagian besar rekan-rekannya dibikin tertawa.

"Saya sangat senang bisa bermain Bapandung. Sebelumnya saya tak tahu kesenian tersebut dan setelah memainkannya, malah suka," jelas siswa kelas XI IPA SMA ini.

Ditambahkan Arifin, sebelumnya dirinya tak mengetahui apa itu kesenian Bapandung.

Baca: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Naik Panggung Reuni Alumni 212, di Banjarmasin Dia Naiki Ini

Baca: Live Streaming RCTI AWS Tsunami Cup 2017 Indonesia Vs Brunei, Pematangan Pemain Muda

Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Malam Ini: Arsenal vs Man United Perang, Man City Ambil Untung

"Ternyata kesenian asli Banua itu mengasyikan dan mau punah. Saya bertekad akan mempelajari Bapandung supaya bisa lestari," janjinya.

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin, Abdul Ghani SPdI, mengungkapkan rasa senangnya dan bahagia sekolahnya terpilih di antara 35 sekolah yang masuk program Gerakan seniman masuk sekolah (GSMS) Provinsi Kalsel.

Pelatih sekaligus seniman Bapandung, Abdul Syukur, mengatakan dirinya melatih siswa SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin ini sejak sebulan lalu.

"Ada 35 sekolah mulai SD, SMP dan SMA/ Madrasyaah Aliyah yang masuk program Gerakan seniman masuk sekolah (GSMS) Provinsi Kalsel," papar Syukur.

Rinciannya, lanjut dia, GSMS ini mencakup Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura dan Batola tapi di kawasan Handil Bhakti dan Jejangkit.

"Seniman yang terlibat itu ada 35 yang pengajar dan 35 asisten. Bila kegiatan ini berjalan lancar, akan dipertahankan dan disebar keseluruh Kalsel," tegas Syukur.

Untuk SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin, jelas Syukur, diajarkan Kesenian Bapandung dan musik dan pementasannya hari di sekolah.

"Saya melatih mereka dari nol dan alhamdulillah anak-anak mampu memerankannya dengan baik," tegasnya. (BANJARMASINPOST.co.id/syaiful anwar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved