Waduh Abu Janda Sebut Diskusi Panas dengan Ustadz Felix Siauw Hanya Akting? Video Usai ILC Tersebar

Usai debat 'panas' di Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One, Ustad Abu Janda yang dianggap sebagai pihak tersudut akhirnya

Penulis: Restudia | Editor: Ernawati
Abu Janda dan Ustadz Felix Siauw 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Usai debat 'panas' di Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One, Ustad Abu Janda yang dianggap sebagai pihak tersudut akhirnya mengungkapkan komentar.

Sebelumnya, Ustad Abu Janda dibuat tak berkutik oleh Ustad Felix Siauw terkait dengan tuduhan pada bendera ormas HTI.

Abu Janda yang mengatakan bahwa bendera yang dibawa saat reuni 212 adalah bendera ormas HTI.

Menurutnya, bendera itu tegas adalah bendera HTI yang telah dibubarkan pemerintah melalui Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017.

Baca: Ini 9 Liga yang Punya Wakil di Babak 16 Besar Liga Champions, Inggris Pecahkan Rekor

Baca: Viral di Facebook! Ada Semburat Jingga di Langit Belakang Masjid Jami Kecamatan Batumandi Balangan

Baca: Sosok Misterius Berjubah Hijau Depan Kabah Ini Jadi Viral, Ada yang Menyebutkan sebagai Nabi Khidir

Hal tersebut langsung dibantah oleh Ustaz Felix Siauw yang mengatakan bahwa bendera tersebut bukan bendera HTI melainkan bendera Rasulullah.

Ustaz Felix Siauw mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh Abu Janda berdasarkan data yang fatal.

Apalagi Abu Janda mengungkapkan bendera Rasulullah yang dikatakan sebagai bendera Utsmani adalah kebohongan publik.

Ustaz Felix mengatakan bahwa sesungguhnya bendera Rasulullah berwarna putih dan berpanji hitam. Didalam Bendera Tertulis Syahadat

Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) juga memberikan komentar terkait pernyataan-pernytaan Abu Janda, Ustad Felix dan Egi Sujana yang hadir di program televisi TV One.

Pada acara itu, Abu Janda menyatakan bahwa hadist Rasulullah yang ditulis setelah 200 tahun sesudah nabi wafat diragukan kebenarannya.

Hal tersebut dikritik oleh Mahfud MD yang menjelaskan, bahwa meski hadist Rasulullah ada setelah 200 tahun zaman nabi, tapi hadist tersebut tetap dapat dipercaya, salah satunya oleh NU.

"Lalu dia membantah mengatakan, bahwa hadist kan ada 200 tahun sesudah nabi wafat, wah ini sangat bertentangan pandangan, sangat bertentangan dengan tradisi NU.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved