Gempa Guncang Jawa

Takut Tsunami, Wisatawan yang Ingin Week End Pilih Balik Kanan Tinggalkan Pantai Pangandaran

Wisatawan banyak yang hendak berlibur akhir pekan (week end) memilih meninggalkan kawasan pantai, pulang.

Editor: Elpianur Achmad
IST
Ilustrasi Kawasan Pantai Pangandaran. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, CIAMIS – Gempa bumi 6,9 SR yang terjadi pukul 23.47 Jumat (15/12/2017) di selatan Jawa yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebabkan kerusakan parah di sejumlah tempat. Seorang warga di Ciamis meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan rumah saat gempa terjadi.

Sampai pukul 01.00 Sabtu (16/12/2017) dinihari ratusan warga Cijulang Pangandaran masih bertahan di sekitar alun-alun Cijulang, mereka belum berani masuk rumah menyusul guncangan gempa 6,9 SR yang terjadi pukul 23.47, sejam sebelumnya.

“Warga belum berani masuk rumah, bahkan penduduk pantai Batukaraas ikut bergabung di alun-alun ini, mereka memilih mengungsi. Suasana cukup mencekam karena listrik mati. Wisatawan sudah sejak tadi banyak yang meninggalkan kawasan Batukaraas,” ujar H Opang, penduduk Ciwaru Cijulang Pangandaran kepada Tribun.

Menurut H Opang, gempa 6,9 SR yang terjadi tengah malam tersebut, telah membuat warga berhamburan keluar rumah.
Panik, genteng dan pot berjatuhan.

Warga memilih berkumpul di alun-alun Cijulang terlebih ada peringatan dini potensi tsunami.

“Tapi sampai jam 01.00 ini tak ada tsunami, mudah-mudahan tidak ada. Katanya ada di Cipatujah tapi kecil,” katanya.
Kepanikan juga dirasakan warga di Pangandaran.

Baca: Dua Gempa Goncang Selatan Jawa, Potensi Tsunami, Warga Gunung Kidul Bunyikan Kentongan

Baca: Rumah Ambruk Akibat Gempa, Ibu Rumah Tangga di Ciamis Meninggal Tertimpa Reruntuhan Saat Tertidur

Baca: Gempa Bumi 7,3 SR di Tasikmalaya, Penghuni Apartemen di Jakarta Berlarian, di Bogor Lemari Berderit

Baca: VIDEO - Gempa Guncang Tasikmalaya, Kepanikan Warga Pantai Pengandaran Dievakuasi ke Dataran Tinggi

Wisatawan banyak yang hendak berlibur akhir pekan (week end) memilih meninggalkan kawasan pantai, pulang.

“Tak hanya warga yang panik, wisatawan banyak yang memilih pulang. Apalagi tadi sempat terdengar sirine peringatan. Banyak warga yang memilih mengungsi,” ujar Karcim warga Dusun Parapat Pangandaran.

Kondisi serupa juga dialami oleh Dadan Sagita yang bersama keluarganya memilih mengungsi ke Purbahayu.

“Saya sama keluarga memilih mengungsi ke Purbahayu ini. Kan potensi tsunami. Banyak yang mengungsi ke sini,” ujar Dadan kepada Tribun via telepon.

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak akibat goncangan gempa menjelang tengah malam tersebut.
Seperti di Ciamis, rumah ruhiyat di Imbanagara rontok bagian atapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved