Misteri Tunggul Kuning Bagantung
Aneh, Ada yang Datang dari Surabaya demi Nazar di Tunggul Kuning Bagantung
Salah satu tempat dianggap keramat oleh sejumlah orang adalah tunggul kuning bagantung yang berlokasi di Kampung Banyiur Luar.
Penulis: Salmah | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Keberadaan tunggul kuning bagantung memang penuh misteri. Dipasangnya kain kuning dengan melilitkan ke kain tentunya juga ada maksud tertentu.
Kain kuning sudah menjadi tradisi budaya lokal sebagai penanda kekeramatan. Dililitkan di tunggul itu juga dengan maksud lokasi itu berkeramat.
Menurut Nenek Juwita, sudah puluhan tahun tunggul itu dihiasi kain kuning. Beberapa orang yang datang ke tempat itu tidak semuanya mau mengungkapkan maksud memasang kain dan membawa kembang.
"Sebagian besar pengunhung tidak mau memadahkan (menyampaikam) untuk apa kain kuning itu. Bahkan pernah ada yang bawa makanan," terangnya.
Baca: Misteri Tunggul Kuning Bagantung yang Dikeramatkan Warga, Begini Awal Mula Keberadaannya
Ada juga yang aneh, ada orang datang membawa minyak wangi aroma melati dan melumuri tunggul hingga wanginya semerbak.
Tak cukup sekali. Keesokan hari datang lagi orang tersebut dan kembali melakukan hal sama. Begitu pula hari-hari berikutnya.
"Pengakuan orang tadi, ia melumuri minyak wangi ke tunggul karena 'disuruh' orang. Anehnya lagi, itu dia lakukan selama sebulan," ujar nenek Juwita.
Ada juga rombongan suatu keluarga yang mengaku dari Surabaya, mereka mendatangi tunggul sambil membawa makanan di antaranya ayam panggang.
"Suatu hari pernah pula ada sekelompok orang berkunjung ke tunggul dan baca surah Yaasiin," ungkapnya.
Baca: Live Streaming Semifinal Malaysia Masters 2018 : Hafiz/Gloria Hadapi Lawan Tangguh
Kelompok orang tadi sempat mengundang keluarga nenek Juwita untuk ikut 'bebacaan' tersebut. Tentunya pihak keluarga bingung untuk apa maksudnya.
"Hanya beberapa pengunjung yang mau mengungkapkan maksud kedatangan ke tunggul. Ada yang bilang karena kabul hajat (keinginan) juga ada karena mendapat mimpi untuk datang ke sana. Macam-macamlah maksudnya," paparnya.
Pernah pula ada yang mengaku sembuh dari sakit dan berhajat mengunjungi tunggul. Ada juga orang berhajat jika mampu bikin rumah maka setelah selesai berkunjung ke sana.
Adalagi seorang ibu yang berasal dari kawasan Sampit, Kalteng, datang ke situ karena bernazar. Katanya saat pernah melihat tunggul itu kemudian nazarnya adalah jika nanti hamil dan anaknya lahir perempuan akan kembali datang ke Banjarmasin mengunjungi tunggul.
"Ternyata setelah hamil dan melahirkan anak perempuan lupa memenuhi nazar. Ibu itu pun sakit. Kemudian teringar nazar dan kemudian mendatangi tunggul itu," jelas Nenek Juwita.
Tak habis di situ kemistisan tunggul kuning bagantung. Perisiwa ganjil yang disaksikan warga bisa Anda simak di bagian tiga kisah ini. (dea)