Hiii, Ada di Indonesia! Awan Cantik Ini Viral di Dunia Maya, Siapa Sangka Ternyata Sangat Berbahaya!

Sebuah foto penampakan Gunung Sindoro di Jawa Tengah yang bermahkotakan awan cantik berbentuk piring terbang kembali menyita

Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Ernawati
Awan Lenticular di puncak Gunung Sindoro 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebuah foto penampakan Gunung Sindoro di Jawa Tengah yang bermahkotakan awan cantik berbentuk piring terbang kembali menyita perhatian warganet.

Foto itu pernah diunggah oleh akun Instagram ifannova pada 23 Desember 2016 lalu.

Pada Selasa (13/2/2018) kembali diviralkan oleh akun indonesiajuara.

Menariknya, puncak gunung itu diselimuti awan yang tampak cantik dan bersinar sehingga warnanya tampak kontras dengan gunungnya yang sebagian lerengnya biru dan coklat karena terkena sinar matahari.

Baca: Zaskia Gotik Tepis Soal Tarif Ratusan Juta Raja Tambang H Ciut, Rina Gunawan Ungkapkan Ini

Baca: Pernikahan Mewah Putra Raja Tambang H Ciut : Begini Komentar Kedua Mempelai, H Yudha dan Hj Izha

Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Champion Malam Ini di SCTV : Juventus vs Tottenham, Ancaman Kane!

Sementara segaris awan putih membujur di depan gunung itu, dihiasi warna langit yang cerah dan hamparan tanaman hijau di bawahnya.

Pemandangannya tampak cantik, namun siapa menyangka, menurut akun indonesiajuara, awan bernama Lenticular itu sangat berbahaya dan mematikan.

“#indonesiajuara mempersembahkan

FOTO JUARA HARI INI

@ifannova

Gunung Sindoro nampak gagah dihadapan, dilihat dari BC Garung, Gunung Sumbing, Jawa Tengah.

Awan yang indah jika dilihat dan diabadikan melalui foto, tapi sebenarnya mengerikan saat ada di dalamnya. Awan yang sangat sering terlihat di Puncak Gunung Sindoro, namanya Lenticular. Yang pernah merasakan dahsyatnya awan ini coba ceritakan, agar rekan anda mengetahui bagaimana mengerikannya awan ini,” tulisnya.

Dikutip dari Kompasiana, Lenticular Clouds atau awan Lenticular adalah sejenis awan yang unik yang biasanya terbentuk di sekitar bukit-bukit dan gunung-gunaug akibat hasil pergerakkan udara di kawasan pergunungan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved