AS Serang Suriah
AS dan Sekutunya Benar-benar Serang Suriah, Begini Kondisi Terbaru Damaskus
Trump menambahkan, operasi gabungan dengan angkatan bersenjata Perancis dan Inggris kini tengah berlangsung.
BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC - Kekhawatiran pecahnya perang di Suriah terbukti.
Amerika dan sekutunya membuktikan ancaman menyerang negara beribu kota Damaskus itu.
Pemerintah AS, Inggris, dan Perancis akhirnya memutuskan untuk melakukan serangan militer terhadap rezim Bashar al-Assad.
Serangan ini merupakan respons AS terhadap dugaan serangan senjata kimia yang disebut Trum sebagai sebuah "kejahatan seorang monster".
Baca: VIDEO Kondisi Terkini Damaskus Suriah Pasca Serangan Amerika, Warga Tak Takut Masih Ramai di Pasar
Baca: Rincian Kekuatan Militer AS untuk Menggempur Suriah, Bakal Berhadapan dengan Rusia
Baca: Klasemen dan Jadwal Siaran Langsung Liga 1 2018 Hari ini di Indosiar : Persija vs Borneo FC
"Belum lama tadi, saya memerintahkan militer Amerika Serikat untuk menggelar serangan presisi terhadap sasaran yang terkait dengan lokasi pengembangan senjata kimia diktator Bashar al-Assad," ujar Trump, Jumat (13/4/2018) malam waktu setempat.
Trump menambahkan, operasi gabungan dengan angkatan bersenjata Perancis dan Inggris kini tengah berlangsung.
"Saya berterima kasih kepada kedua negara," tambah Trump.
Tak lama setelah pernyataan Trump itu, serangkaian ledakan terdengar di ibu kota Suriah, Damaskus, pada pukul 01.00 GM atau sekitar pukul 07.00 WIB.
Usai serangkaian ledakan itu, koresponden AFP di Suriah, mendengar suara jet-jet tempur di langit kota Damaskus.
Asap hitam terlihat membubung dari sisi utara dan timur kota terbesar di Suriah itu.
Jenderal Joseph Dunford, salah satu perwira tinggi ternama AS, mengatakan bahwa serangan udara itu menghantam tiga target.
Ketiga target itu adalah pusat riset di dekat Damaskus, fasilitas gudang, dan pos komando juga di dekat ibu kota, serta fasilitas penampungan senjata kimia di dekat Homs.
