BFocus
Kalah Voting Penunjukan Tuan Rumah PON 2024, Kalsel Alihkan Bidikan ke PON Remaja
Kalsel hanya mendapatkan dua suara, Aceh-Sumut mendapatkan 24 suara dan Bali-NTB delapan suara di KONI Provinsi seluruh Indonesia.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kalsel dalam voting calon tuan rumah PON 2024 pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI se-Indonesia yang dilaksanakan di Jakarta, Senin (23/4) hanya di posisi 3.
Kalsel hanya mendapatkan dua suara. Sementara Aceh-Sumut mendapatkan 24 suara dan Bali-NTB delapan suara dari KONI provinsi seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel, Zakly Asswan menuturkan, voting yang dilakukan oleh KONI tersebut belum penentuan melainkan masih bersifat penjaringan. Hasil dari voting tersebut akan diserahkan kepada Menpora dan Presiden Republik Indonesia yang akan memutuskan hasil final.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2007, penetapan tuan rumah hanya satu daerah. Sedangkan Sumatera Utara-Aceh yang mendapat 24 suara, juga Bali-NTB meraup delapan suara menjadi tuan rumah bersama.
Baca: Ada Penampakan Dewi Sanca Tidur Mangap, Netizen Bilang Dia Sedang Selfie
Baca: Jadwal Siaran Langsung (Live) RCTI Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di PSSI Anniversary Cup 2018
"Berdasarkan PP itu kan hanya satu saja daerah yang menjadi tuan rumah. Acuannya sudah jelas, kalau boleh jujur yang paling berpeluang ya Kalsel terlepas dari hasil voting itu," kata Zakly.
Selain berdasar atas PP Nomor 17 Tahun 2007, saat verifikasi dilakukan, Kalsel telah memenuhi 80 persen kesiapan kelengkapan fasilitas venues. Tinggal membenahi 20 persen lagi mengenai fasilitas tambahan, di antaranya kamar ganti atlet, toilet, serta papan loncat untuk kolam loncat indah yang dimiliki Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Jika yang terpilih tuan rumah bersama atau dua daerah, praktis PP tersebut harus direvisi. Zakly menambahkan, pihaknya juga masih menunggu penetapan dari wacana Menpora yang mengatakan perhelatan PON dua tahun sekali.
Baca: Dihadang Liverpool di Final Liga Champions, Real Madrid Dibayangi Sejarah Menyedihkan Ini
Jika nantinya disahkan, maka peluang Kalsel maupun daerah lain menjadi lebih besar. Saat ini di Malaysia dan Thailand sudah menyelenggarakan kejuaraan setara PON setiap dua tahun sekali.
PON bukanlah satu-satunya target kejuaraan yang diincar Kalsel. Semisal tidak terpilih, dikatakan Zakly masih banyak kejuaraan olahraga lainnya yang dapat diselenggarakan di Kalsel.
"Banyak kejuaraan, bukan hanya PON saja yang kami incar, di antaranya kejuaraan NPC (National Paralympic Committee) internasional, kejuaraan Soina internasional, dan PON Remaja, Kalsel semata-mata tidak mengincar PON, jika segala fasilitas sudah dipunyai Insya Allah Kalsel siap," ujarnya.
Terlebih menurutnya, selain PON, PON Remaja lebih kompetitif, sebab pada PON Remaja dibatasi usia atlet yang bertanding maksimal 23 tahun. Ini merupakan kesempatan bagi atlet memperkuat Indonesia di ajang SEA Games dan Asian Games.
Baca: Anggita Sari Mengaku Iseng Menulis Status Ayu Ting Ting Enggan Satu Frame, Begini Klarifikasinya
