21 Tahun Jumat Kelabu

Jarang Kedatangan Peziarah, Pemakaman Korban Tragedi Jumat Kelabu Tak Terawat dan Terendam Air

MAHASISWA terlihat berdoa di pemakaman umum di Jalan A Yani Km 22, Kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kecamatan Lianganggang, Banjarbaru

Editor: Eka Dinayanti
zoom-inlihat foto Jarang Kedatangan Peziarah, Pemakaman Korban Tragedi Jumat Kelabu Tak Terawat dan Terendam Air
BPost Cetak

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - MAHASISWA terlihat berdoa di pemakaman umum di Jalan A Yani Km 22, Kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kecamatan Lianganggang, Banjarbaru, didatangi beberapa mahasiswa, Selasa (22/5).

Di tempat tersebut dimakamkan 120 orang yang meninggal dalam peristiwa yang terjadi 23 Mei 1997 atau yang dikenal dengan peristiwa Jumat Kelabu.

Salah satu mahasiswa yang berziarah adalah M Fajeri, sengaja datang bersama Ormawa di FISIP Universtisa Lambung Mangkurat (ULM).

Mereka datang untuk berziarah di pemakaman tersebut.

Baca: Bukan Sekedar Luka Bakar, Mereka Ditembak

Ada sekitar 40 mahasiswa yang turut datang untuk berziarah, membersihkan makam dan membacakan doa.

"Kami juga mau membuat klipingan di kampus tentang ini. Karena, tak semua mahasiswa tahu tentang makam ini," ujar anggota HIMA Pemerintahan FISP ULM ini.

Namun sayang, ungkapnya, tak banyak informasi yang mereka dapatkan terkait kasus itu.

Baca: Ayu Ting Ting Memang Tajir Melintir, Lihat 7 Mesin Uang yang Jadi Sumber Kekayaannya

"Kami beberapa kali ke sini, tapi tidak ada orangnya. Sejak pagi kami di sini, juga tak ada petugas penjaga makam dan orang ziarah ke makam Jumat Kelabu. Tidak tahu kalau besok," ujarnya.

Selain itu, sebut Fajeri, tak banyak orang sekitar yang tahu tentang sejarah makam Jumat Kelabu tersebut.

"Mereka banyak orang baru, jadi banyak yang tidak tahu," ungkapnya.

Sementara itu, menurut penjual kembang di sekitar lokasi, Amran, , makam Jumat Kelabu semakin jarang diziarahi masyarakat.

Baca: HASIL Piala Thomas 2018 - Marcus Gideon Merasa Nama Baiknya Dicemarkan Media Bangsa Sendiri

"Mahasiswa saja yang datang, lainnya tidak ada," ujarnya.

Katanya, sebagian makam telah diberi semacam pagar oleh sebagian keluarga yang merasa anggota keluarganya hilang dalam peristiwa itu.

Makam yang dibuat dua baris itu tampak sering terendam air hujan.
Kondisi pemakaman memang tampak memprihatinkan.

Akibat genangan air, lahan, menjadi becek dan sulit dilewati.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved