Ramadhan Zaman Now

Hari Ini Sahur Hari ke 17 Ramadhan 1439 H, Baiknya 3 Kombinasi Makanan Ini Jangan Jadi Menu Sahur

Hari Ini Sahur Hari ke 17 Ramadhan, Baiknya 3 Kombinasi Makanan Ini Jangan Jadi Menu Sahur

Editor: Royan Naimi
Menu Sahur Sederhana Tempe Bacam Ala Chef Anisah (Cookpad.com) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak terasa hari ini sudah memasuki sahur hari ke 17 Ramadhan 1439 H. Sahur sangat penting untuk menunjang puasa, apalagi disunnahkan untum maka nsahur tiap puasa Ramadhan.

Kadangkala, jika ingin pratis, maka menu sahur ala kadarnya, apalagi jika puasa sudah memasuki lebih dari 15 hari.

Paling praktis biasa dilakukan adalah membuat menu sahur berupa nasi, mi instan dan telur.

Padahal, kombinasi 3 menu itu tidak disarankan oleh dokter untuk dijadikan menu makan sahur.

Baca: Ini Dia 5 Tagar Instagram Paling Dicari Saat Bulan Puasa 2018 Ramadan 1439 H

Baca: Inilah Fakta-fakta Puasa Bisa Menyembuhkan Penyakit Maag, Kenapa Dokter Malah Mengajurkan Puasa?

Dokter Samuel Oetoro, SpGK, seorang pakar gizi, yang dihubungi Kompas.com via telepon pada hari Selasa (30/5/2017) menjelaskan beberapa efek yang dialami oleh orang yang berpuasa selama 14 jam.

Tanpa makanan, kadar gula pada darah orang tersebut akan menurun sehingga merasa lemas.

Lalu, karena tidak minum selama 14 jam, orang tersebut juga berisiko kekurangan air atau dehidrasi.

Oleh karena itu, sahur menjadi momen vital untuk menyiapkan tubuh agar berkecukupan akan bahan-bahan makanan seperti sumber energi, protein, lemak, dan serat.

Baca: Niat Puasa dan Doa Puasa ke 17 Ramadhan atau Malam Nuzulul Quran, Sabtu, 2 Juni 2018

“Sumber energi itu apa? Karbohidrat. Karbohidrat seperti nasi, roti, kentang, dan gula. Itu semua sumber karbohidrat,” ucapnya.

Akan tetapi, karbohidrat harus dipilih yang dapat membuat kadar gula darah stabil, walaupun ketika mendekat ke sore hari gula darah pasti akan tetap mengalami penurunan.

Jadi, bagaimana kita harus makan pada saat sahur? Dokter Samuel menyarankan untuk makan beras merah atau beras lainnya yang tinggi serat.

“Kalau berasnya tinggi serat, maka penyerapan di saluran pencernaan akan terjadi perlahan-lahan. Kalau diserapnya perlahan-lahan, kadar gula di darah naiknya juga perlahan-lahan,” katanya.

Baca: Jadwal Imsak & Subuh Sabtu 2 Juni 2018 - 17 Ramadhan 1439 H di Jakarta, Bandung, Surabaya, Lainnya

Dia melanjutkan, kalau naiknya perlahan-lahan, maka turunnya pun perlahan-lahan sehingga kadar gula di darah bisa bertahan sampai sore hari.

Hasilnya adalah orang yang berpuasa tidak lemas. Selain beras merah, sumber karbohidrat tinggi serat lainnya seperti kentang yang dimakan bersama kulitnya dan roti gandum juga bisa menjadi pilihan.

Kemudian, jangan lupa juga untuk mengonsumsi protein dan lemak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved