Breaking News

B Focus Banua Anam

Sebelum Islam Masuk, Tradisi Baayun Maulid Sudah Berkembang, Begini Awalnya

SELAIN makam para datu, Baayun Maulid di Desa Banua Halat, merupakan event wisata religi nasional yang dihadiri belasan ribu orang

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
bpost 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - SELAIN makam para datu, Baayun Maulid di Desa Banua Halat, merupakan event wisata religi nasional yang dihadiri belasan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia.

Berdasar data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tapin, Baayun Maulid pertama kali digelar pada 1997.

Ketika itu diikuti 117 peserta. Kebanyakan bayi dan anak-anak.

Dari tahun ke tahun terus meningkat pesertanya.

Baca: Heboh Agnez Mo Cium Mesra Chris Brown, Terungkap Cowok Baru Agnez Mo Sebenarnya

Mulai tahun 2007 pesertanya tembus 1.055 orang.

Pada 2011 mencapai 3.971 orang.

Pada tahun lalu 2017 pesertanya 4.890 orang.

Baca: Setelah Empat Hari Mencari di Gunung Agung, Hal Mengejutkan Terlihat di Kecubung Langka

Pada tahun 2013 dan 2014 pesertanya menembus 5.196 orang.

Dalam buku sejarah berdirinya Masjid Banua Halat, Tapin, disebutkan tradisi Baayun Maulid sudah lama berkembang, bahkan sebelum masuknya Islam.

Baca: Selain Terkendala Dana, Pembenahan Wisata Religi Tapin Masih Terkendala Masalah Ini

Ketika Islam masuk, kegiatannya dilakukan secara bersama-sama di dalam masjid dan waktunya pada Maulid Nabi Muhammad.

Tradisi Baayun Maulid merupakan hasil akulturasi budaya antara budaya lokal dengan Islam.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved