Berita Nasional
Kebohongan di Susu Kental Manis Sampai BPOM Bilang Tak Sehat, Ternyata Kandungan Susunya Nol
Kabarnya, SKM disinyalir meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak.Hal ini diakibatkan pemahaman yang salah tentang SKM.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Akhir-akhir ini banyak beredar permasalahan tentang susu kental manis atau SKM.
Kabarnya, SKM disinyalir meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak.
Hal ini diakibatkan pemahaman yang salah tentang SKM.
Baca: Jadwal Pendaftaran CPNS 2018, Ini Bocoran Soal Seleksi CPNS 2018, Dijamin Bukan HOAX
Soalnya SKM ternyata hanya mengandung sedikit susu atau bahkan tidak mengandung susu sama sekali.
Akhirnya BPOM turun tangan dalam mengani hal ini.
Baca: Hari Ini Lowongan Kerja PT Taspen Dibuka, Simak Persyaratannya
SKM sebenarnya dinilai juga kurang menyehatkan.
Cari tahu alasannya di bawah ini.
SKM Bukanlah Minuman
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, Penny Lukito, menjelaskan alasan kenapa susu kental manis tidak layak disebut susu.
Baca: Rangkulan Terakhir Sang Ibu Ketika Bayinya Ditemukan Tewas dalam Kulkas di Rumah Babysitter
Itu karena SKM hanya mengandung lemak susu minimal 8%, protein miniman 6,5%, dan tidak mengandung susu sama sekali.
Kesalah pahaman ini dapat berbahaya karena sebagian besar orang menyamakan SKM dengan produk susu lain seperti susu UHT atau susu cair dan lain-lain sebagai minuman.
Padahal mengonsumsi SKM secara berlebihan bisa berdampak pada risiko diabetes dan obesitas dikarenakan kadar gulanya yang tinggi.
Karena kekeliruan ini, BPOM mengeluarkan Surat Edaran tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3) pada bulan Mei 2018.
Larangannya yakni dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam bentuk apapun.
Kemudian dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk SKM disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap gizi.