Kekeringan di Kalsel
Petani Ladang Perpindah di Barito Selatan Mengeluh Produksi Tanaman Berkurang
Beda dengan di Kalteng, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kalteng Darliansjah mengatakan hingga 7 Agustus 2018

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Beda dengan di Kalteng, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kalteng Darliansjah mengatakan hingga 7 Agustus 2018 pihaknya belum menerima keluhan dari masyarakat, terkait dampak langsung kekeringan akibat kemarau.
“Kalteng terbilang masih aman. Kami belum menerima keluhan masyarakat terkait air bersih atau krisis air bersih dampak dari kekeringan yang terjadi saat ini.
Perkiraan BMKG Stasiun Tjilik Riwut, mulai Agustus hingga September 2018 ini memasuki musim kemarau," ujarnya.
Baca: Seleksi Penerimaan CPNS 2018, BKN Umumkan Bakal Sediakan Helpdesk untuk Calon Pelamar
Baca: BBPOM Banjarmasin Pasang Display 30 Merk Jamu Berbahaya, Ada Cap Beruang 7 Urat Madu
Keluhan malah diungkapkan petani ladang berpindah di Barito Selatan.
Kekeringan berdampak pada berkurangnya produksi hasil tanaman sayuran seperti terong, jagung dan timun.
"Dampak kepada manusia memang belum ada, tapi untuk tanaman kami sudah ada dampaknya. Tanaman menjadi kering, karena kurang air,” ujar Dariti, salah seorang peladang berpindah di Buntok.
-
NEWS ANALYSIS: Jangan Tumpang Tindih Penanganan Irigasi
-
Atasi Kekeringan, Petani Semangka dan awang Merah Ajukan Peminjaman Pompa
-
Ironis, Dijadikan sebagai Lumbung Padi di Kotabaru, Saat Kemarau, Petani di SiniMasih Kesulitan Air
-
Nasib Petani Tanahlaut, Setelah Sawah Kena Serangan Hama Tungro, Kekeringan datang Mengancam
-
Kalselteng Terancam Krisis Air Bersih, Petani di Tiga Wilayah ini Paling Merasakan Dampaknya