Pilpres 2019
SBY Disebut Perintahkan Politik Dua Kaki Jelang Pilpres 2019, Andi Arief : Aneh Kalo Cuma Satu Kaki
Meski tergabung dalam kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, namun sejumlah kader Demokrat di sejumlah daerah berpaling ke Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Partai Demokrat diyakini memainkan politik dua kaki dalam kontestasi Pilpres 2019.
Meski tergabung dalam kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, namun sejumlah kader di sejumlah daerah justru berpaling ke Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Banyak kalangan angkat bicara terkait sikap Partai Demokrat ini. Bahkan tak sedikit yang nyinyir dengan apa yang terjadi.
Mengenai hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief angkat bicara terkait tudingan politik dua kaki dalam Pilpres 2019.
Partai Demokrat disebut tak sepenuh hati dalam mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca: Syarat Wajib untuk Jabatan Khusus Jelang Penerimaan CPNS 2018, Pendaftaran Hanya di sscn.bkn.go.id
Baca: Hasil Spanyol vs Kroasia UEFA Nations League 2018, Spanyol Hancurkan Luca Modric Dkk 6-0
Pasalnya ada kader Partai Demokrat yang terang-terangan mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Penelusuran TribunJakarta.com DPP Partai Demokrat bahkan memberikan dispensasi khusus kepada pengurus partainya di Papua termasuk Lukas Enembe yang memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Alasannya dukungan tersebut diberikan karena kader Demokrat di Papua menginginkan partai mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Andi Arif lantas mengatakan politik dua kaki sesuai dengan perintah Ketua Umum Partai Demokrat, SBY.
Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui media sosial, Twitternya pada Selasa (11/9/2018).
"Soal Demokrat dua kaki jadi rame. Perintah Ketua Umum SBY itu jelas memang dua kaki," tulis Andi Arief.
Andi Arief lantas menjelaskan perintah yang diberikan oleh SBY.
Baca: Reaksi Ustadz Abdul Somad Jawab Kecurigaan GP Ansor, Hingga Angkat Kaki
Baca: Bentrok Ormas Pemuda Pancasila dan Front Betawi Rembug, Polisi Masih Lakukan Penyisiran
Menurutnya satu kaki Demokrat ada di pemilihan legislatif (pileg) dan satu kakinya lagi ada di Pilpres 2019.
"Satu Kaki di pileg, Satu kaki di Pilpres," tulis Andi Arief.
Andi Arief politik dua kaki wajar dilakukan saat pileg dan pilres terjadi bersamaan.
