Kisah Cat Lover Barabai
Susah Move On, Sedih Sampai Nangis Saat Kucing Piaraan Mati
Tak heran, jika kucing peliharaan sakit sang pemilik jadi ikut sedih. Namun, suka duka memelihara kucing, pasti dirasakan.
Penulis: Hanani | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Bagi cat lover, kucing sudah menjadi bagian dari hidup. Bahkan seperti soulmate.
Tak heran, jika kucing peliharaan sakit sang pemilik jadi ikut sedih. Namun, suka duka memelihara kucing, pasti dirasakan.
“Sukanya jika liat kucing peliharaan selalu sehat, lincah gendut dan jinak. Dukanya ikut merasakan sedih ketika melihat kucing sakit. Misalnya muntah-munta tak mau makan, atau kena penyakit seperti jamuran atau kutuan,” kata Dessi Yuliana, cat lover lainnya.
Warga Barabai, yang bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Ceria Kandangan ini mengaku galau, jika kucing peliharaan sakit.
Baca: Mereka Mengaku Jatuh Cinta dengan AnBul, Makhluk Tuhan Paling Imut

Diapun berupaya mengobati ke dokter hewan, atau mencoba mengatasi sendiri secara tradisional, setelah browshing di google.
“Misalnya, untuk sakit jamuran atau ketombe di kulit kucing. Ternyata bisa diatasi dengan mengoleskan minyak zaitun secara teratur. Kalau sakitnya sudah berat, sampai tak mau makan, terpaksa bawa ke dokter hewan,” katanya.
Baca: Dokter Ayu Habiskan Rp 2 Juta Lebih Demi 9 Ekor Hewan Kesayangan Rasulullah

Hal sama dirasakan Ayu, yang tiga kucingnya pernah mati karena mengalami penyakit berat di pencernaan.
“Pertama kehilangan kucing karena mati setelah sakit. Rasanya benar-benar seperti kehilangan anggota keluarga. Sedih, sampai susah move on. Saya sampai nangis berhari–harikalau ingat tingkah lakunya yang lucu,” kata dokter Ayu.
“Karena sudah menjadi bagian dari keluarga, jika kucing sakit tentu saja sedih. Kita berupaya mengobatinya. Alhamdulillah selama memelihara kucing, tak pernah kucingnya mengalami sakit serius,”kata Akhmad Royani, cat lover yang tinggal di Kompleks Bawan Permai.
(banjarmasinpost.co.id/hanani)