Gempa Donggala
Rutan Donggala Dibakar, Ratusan Napi Kabur, Karutan : Ingin Temui Keluarga Pasca Tsunami di Palu
Rumah tahanan kelas II B Donggala, Sulawesi Tengah dibakar ratusan narapidana, Sabtu (30/9/2018) pukul 23.00 wib.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Rumah tahanan kelas II B Donggala, Sulawesi Tengah dibakar ratusan narapidana, Sabtu (30/9/2018) pukul 23.00 wib.
Sebanyak ratusan narapidana melarikan diri.
"Ada sekitar 100 narapidana dan tahanan diperkirakan kabur," ujar Kepala Rutan Donggala, Saifuddin, kepada Kompas.com, di lokasi kejadian.
Saifuddin mengungkapkan pembakaran rutan ini dilakukan napi karena tuntutan mereka yang tak dikabulkan.
Para narapidana menuntut dibebaskan untuk bisa bertemu dengan keluarga mereka pasca gempa bumi dan tsunami menghantam Donggala.
Pembakaran rumah tahanan kelas IIB Donggala, Sulawesi Tengah dipicu tuntutan para narapidana. Mereka meminta dibebaskan agar bisa bertemu dengan anggota keluarga mereka yang menjadi korban gempa besar yang terjadi di kota itu.
"Ricuh dipicu keinginan warga binaan dibebaskan untuk bertemu dengan keluarganya. Ada 100 narapidana dan tahanan diperkirakan kabur," ujar Kepala Rutan kelas IIB Donggala Saifuddin kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Sabtu (29/9/2018) malam.
Akibat keinginan itu tak terpenuhi, mereka pun mulai membuat kericuhan dan membakar seisi lapas. Sebelum kejadian ini terjadi, rutan Donggala diisi oleh 342 orang narapidana.
Sementara kapasitas rutan itu sendiri hanya mampu menampung 116 orang.
Pantauan Kompas.com di lapangan, api membumbung tinggi menghanguskan gedung utama rutan.
Api bahkan sudah sampai ke ruangan terdepan dari gedung itu.
Saat ini, sudah ada 100 orang anggota Brimob Polda Sulawesi Barat yang dikerahkan untuk mengamankan situasi.
Sebelum kejadian, ada 342 orang narapidana yang mendekam di rutan yang sebenarnya hanya bisa menampung 116 orang itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bakar Rutan, Ratusan Napi Ingin Bertemu Keluarga Pasca Gempa di Donggala"
