Gempa Donggala

Trauma Gempa & Tsunami Belum Hilang, Warga Dikagetkan Munculnya Lumpur Campur Api

Beredar di facebook foto dan video semburan lumpur dari dalam perut bumi di Budong-Budong Mamuju Tengah.

Editor: Didik Triomarsidi
kompas.com
Pasca-gempa 7,7 magnitudo, fenomena alam semburan api bercampur lumpur menghebohkan warga Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Sabtu siang kemarin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Usai gempa bumi dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah, menyisakan kekhawatiran warga Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Beredar di facebook foto dan video semburan lumpur dari dalam perut bumi di Budong-Budong Mamuju Tengah.

Semburan lumpur disertai api tersebut memunculkan kekhawatiran bagi warga. Bahkan berspekulasi akan terjadi luapan lumpur dengan volume banyak seperti di Lapindo.

Namun hal tersebut dibantah oleh ahli Geologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Maulana. Alumni Jepang ini mengaku juga telah dihubungi beberapa pihak terkait beredarnya foto dan video semburan lumpur tersebut.

Baca: Seratusan Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Mal Empat Lantai

Baca: Jokowi Datang Lalu Peluk Erat Korban Tsunami di Palu, Kemudian Presiden Ucapkan Kata-kata Ini

Berikut penjelasannya;

Fenomena semburan gas yg keluar dari batuan yang mengandung gas tersebut akibat getaran akibat gempa di sekitar Palu dan Donggala sebesar 7.7 SR.

Getaran dari gempa tersebut menyebabkan robeknya batuan jenis serpih yang banyak mengandung gas di daerah tersebut yang kemudian mengeluarkan gas melalui celah-celah batuan dibawah permukaan.

Sesampainya di permukaan bumi, gas tersebut bercampur dengan air permukaan dan akibat adanya tekanan dari gas tersebut mengakibatkan semburan air yang bercampur dengan lumpur.

Semburan gas tadi tidak disertai dengan semburan air dari dalam perut bumi, sehingga tidak di khawatirkan akan adanya bencana runtuhan atau liquefaksi.

Adapun semburan api terjadi diakibatkan gas tersebut disulut api karena gas mengandung hidrokarbon. Fenomena ini tidak sama dengan Lumpur Lapindo karena daerah Sulawesi Barat sampai dengan Sulawesi Selatan bukan merupakan busur gunung api aktif, sehingga fenomena mud volcanoe yang terjadi di Lapindo sulit terjadi.

Adapun gas yang keluar mempunyai volume yang kecil, sehingga semburan gas semakin lama akan semakin kecil dan akan terhenti apabila volumenya sudah habis. Sepanjang tidak disulut oleh api, maka semburan gas tersebut akan aman.(*)

Hai Guys! Berita ini ada juga di TRIBUNNEWS.COM

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved