Sekolah di Perbatasan Ini Tutup Karena Ketiadaan Murid, Ini yang Dilakukan Disdik Banjar

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pendidikan di wilayah perbatasan seperti dI Kampung Sungaitabuk, Desa Kiram, Kecamatan Karangintan, menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Banjar.

Tutupnya operasional sekolah dasar filial di Sungaitabuk pun bukan hal yang dikehendaki. Namun kondisi faktual yang terjadi, memaksa Pemkab Banjar mengambil langkah yang tak populis yakni menutup operasional sekolah tersebut, beberapa waktu yang lalu.

"Ya karena kemarin itu muridnya tidak ada lagi, mau tak mau operasional SD di Sungaitabuk tersebut mesti ditutup," ucap Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Banjar, Shalahuddin Yusuf, Jumat (19/10/2018).

Namun, lanjut pejabat eselon III ini, kelak operasional SD di wilayah perbatasan Kabupaten Banjar-Tanahlaut bisa saja diaktifkan kembali. "Jika nanti ada lagi muridnya, kami bisa membukanya kembali," tandasnya.

Baca: Cek Cara & Link Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2018 di sscn.bkn.go.id, Tips dari BKN

Baca: Dispensasi BKN untuk Pelamar Jelang Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS 2018, Cek di sscn.bkn.go.id

Baca: Jadwal & Klasemen MotoGP Motegi Jepang 2018 Live Trans 7 Jumat (19/10), Rekor Rossi Diincar Marquez

Baca: Ritual Roro Fitria Sebelum dan Sesudah Masuk Penjara, Dulu Bertapa Kini Sering Baca Yasin

Tenaga pengajar tidak ada masalah. Ada saja beberapa guru yang bisa ditugaskan mengajar di Sungaitabuk. "Toh, jumlah guru yang diperlukan untuk mengajar di sana tak banyak. Jumlah lokalnya kan cuma dua ruang kelas dan statusnya pun hanya filial," sebut Shalahuddin.

Seperti telah diwartakan, sekolah dasar di Sungaitabuk tutup sejak sekitar dua tahun lalu. Kini, bangunan sekolah (dua lokal ruang) yang ada mangkrak. Bagian terasnya kadang dimanfaatkan warga sekitar untuk menggantung atau menjemur pakaian.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)