Berita Kotabaru
Brigjen Nixon Sebut Pengguna Narkoba di Kalsel Meningkat, Ini Sejumlah Faktanya
Kepala BNNP Kalsel Brigjen Nixon Manurung menyatakan, penyalah gunaan narkoba khususnya Kalsel tahun 2017 meningkat.

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Kepala BNNP Kalsel Brigjen Nixon Manurung menyatakan, penyalah gunaan narkoba khususnya Kalsel tahun 2017 meningkat.
Diungkapkan Nixion kepada sejumlah awak media, usai melaksanakan sosialisasi instruksi presiden (Inpres) nomor 06 tahun 2018 kepada kepala SKPD di lingkup Pemkab Kotabaru, kemarin di Operation Room.
Selain SKPD, semua instansi pemerintah diinstruksikan membuat rencana aksi pencegahan, pemberantasan, penyalah gunaan dan peredaran gelap narkoba.
Serta melaksanakan dan melaporkan secara triwulan, dimana laporan tersebut akan berakhir di staf presiden untuk dihimpun sebelum dilaporkan ke presiden.
Baca: Krisdayanti Unggah Foto Bersama Raul Lemos, Terungkap Fakta Pernikahannya dengan Anang Hermansyah
Baca: Hasil Debat Perdana Pilpres 2019: Jokowi Mendominasi Pembicaraan, Maruf Amin Banyak Bilang Cukup
Baca: Debat Perdana Pilpres 2019, Ketum Hanura OSO Sebut Ada Rekayasa dalam Debat
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat privalensi penyalah guna naik pada tahun 2017. Privalensi dari angka 1,89 naik menjadi 1,97 persen.
"Nah, berarti penyalah guna di Kalsel naik. Ini menjadi tantangan kita kedepan," jelas Nixon.
Menjadi salah satu penyebab naiknya angka penyalah guna narkoba, karena masih banyaknya mereka menggunakan atau mengonsumsi narkoba.
"Kita melihat, kok masyarakat masih mau saja mengonsumsi menyalah gunakan narkoba. Bisa kita lihat teori ekonomi, makin banyak permintaan ya otomatis yang namanya sindikat juga akan meningkat," katanya.
Hanya yang perlu dilakukan, menekan angka tersebut, tambah Nixon, perlu dilakukan upaya pencegahan. Dengan melakukan rehabilitasi terhadap masyarakat yang telah terlanjur.
"Itu yang harus kita pikirkan. Pusat rehabilitasi di Kalsel belum ada. Mengirim kalau ada yang rawat inap ke Sambang Lihum. Padahal di rumah sakit ini juga bisa untuk menampung rehabilitasi, karena kita ada MoU dengan Kementerian Kesehatan di fasilitasi rumah sakit umum daerah," jelasnya.
Selain diperlukan langkah-langkah upaya memutus tingkat kebutuhan dan mata rantai peredaran, dengan terus melakukan motivasi kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi.
Seperti melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, agar secara dini bahaya narkoba diketahui siswa. Sekaligus akan menjadi daya tangkal atau daya tolak mereka.
"Kalau sudah tahu bahaya tahu bahasa mengonsumsi narkoba, itu namanya orang bodoh," tandas Nixon.
(BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah)
-
Warga Risau Sabuk Nusantara 93 Belum Juga Beroperasi, Pelni Berdalih Dokumen Belum Lengkap
-
Kapal Legendaris TNI AL, KRI Dewaruci Bakal Sandar di Kotabaru pada Pertengahan Maret 2019
-
Sanus 93 Tak Kunjung Operasi, Warga Pulau Sembilan Kotabaru Kesusahan Sembako
-
Kondisi Terkini Mayat Tanpa Kepala yang Sempat Gegerkan Warga Hampang Kotabaru, Telah Dimakamkan
-
Pelabuhan Panjang Hampir Roboh, Dana Belum Ada, Pelindo III Belum Bisa Melakukan Perbaikan