Berita Banjarmasin
Kebijakan Bagasi Berbayar Maskapai Penerbangan Buat UMKM di Kalsel Menjerit
Dalam sehari, Septi bisa membungkus untuk Amplang sepuluh sampai 15 dalam sehari. Namun tidak di Januari dan bulan pasca diterapkannya harga berbayar

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dalam sehari, Septi bisa membungkus untuk Amplang sepuluh sampai 15 dalam sehari. Namun tidak di Januari dan bulan pasca diterapkannya bagasi berbayar.
"Satu Amplang saja sulit laku. Tentu saya rasa bukan karena Januari yang sepi pengujung saja, tapi emang kami rasakan pengaruhnya bagasi berbayar diterapkan membuat kami Kelabakan," kata Septi yang berjualan oleh oleh di Kawasan Loktabat Banjarbaru.
Dia hanya bermimpi, momen yang ketika dulu banyak pengujung dan membeli."Kalau kemarin ketika Hari Pagan Sedunia banyak yang beli. Kebetulan ada event dan belum menerapkan bagasi berbayar," katanya.
Dia berharap, pemerintah bisa me respon keluhan ya sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Banjarbaru.
Baca: Jadwal Debat Capres Kedua Pilpres 2019, Jokowi Bertemu Kembali Prabowo 17 Februari
Baca: Ashanty Ungkap Syarat Calon Suami Aurel Hermansyah ke Ria Ricis, Istri Anang Hermansyah Wajib Ini
Nukan hanya Septi. Tapi juga dikeluhkan serupa oleh Ridho. Menurut Ridho dirinya yang biasanya bisa menjual amplangnya 15 dus. Kini merosot tajam. "Ya mudah mudahan saja pemerintah bisa mengerti nasib UMKM ini," kata dia.
Ya, Mulai diberlakukannya bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai penerbangan, membuat penjualan produk khas Kalimantan Selatan di beberapa pusat oleh-oleh alami penurunan.
Tak terkecuali di Cahaya Bumi selamat (CBS) Martapura Kabupaten Banjar. "Ya jadinya kan kalau beli tak jadi banyak pelancong yang ke Banjarmasin dari luar. Karena bawaannya tak mau banyak karena disuruhnya bayar bagasi," kata Asad salah satu pedagang di CBS.
Di Banjarmasin juga serupa. Menurut PEMILIK pusat sovenir khas Kalselx B-Banjar, Budianto, sangat rasakan penurunan penjualan.
"Saat ini penjualan sepi, karena kami tidak jual oleh-oleh makanan ditambah pemberlakuan bagasi berbayar, penurunannya sekitar 60 persen," kata Budi.
Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) DPD Kalsel, Shinta Laksmi Dewi sudah mengetahui dan mendengar keluhan dari pengelola UMKM yang dibawah binaannya.
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang 14 Februari Nanti Untuk yang Tersayang
Baca: Live Beinsports 1! Live Streaming Tottenham vs Leicester City Liga Inggris Malam ini di MAXSTREAM
Menurutnya kebijakan tersebut adalah kebijakan yang mementingkan aspek profit tanpa memikirkan imbas sektor lainnya.
"Kami meminta pemerintah untuk mendesak dan mengkaji soal penerapan bagasi berbayar. Tiket sudah mahal kan masak bagai juga dikenakan. Harusnya dengan harga tiket yang di atas kebiasaan, bagasi ya pun disediakan free," kata Shinta Laksmi Dewi.
(banjarmasinpost.co.id/ nurholis huda)
-
Pebisnis Properti Kalsel Aktif Lakukan Promosi Berbayar Media Sosial
-
Usianya Baru 20 Tahun, Karateka Banua Ini Sudah Jadi Juri di Event Karate
-
Dinkes Kalsel Gelar Edukasi Sarapan Gizi Seimbang Tekan Jumlah Stunting Pada Anak di Kalsel
-
Kecelakaan Maut di Jalan A Yani yang Menewaskan 2 Orang, Ternyata Bertabrakan dengan Motor Gede
-
Karya Para Siswa SDN Sungai Andai 4 Menghiasi Dinding Ruang Kelas Baru