Tenaga Apoteker di Kalsel
Penyebaran Ratusan Apoteker di Kalsel Tak Merata, Dampaknya Dirasakan Masyarakat Pinggiran
Akibatnya, warga pinggiran yang ingin mengambil obat resep dari puskesmas harus ke apotek yang ada di ibu kota kecamatan.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kalimantan Selatan memiliki ratusan apoteker.
Problemnya, sebaran tenaga ahli dalam ilmu obat-obatan ini tidak merata.
Akibatnya, warga pinggiran yang ingin mengambil obat resep dari puskesmas harus ke apotek yang ada di ibu kota kecamatan.
Ketidakadaan apotek ini diutarakan Pembakal (Kades) Biih, Abdul Malik.
"Di Biih tidak ada apotek. Kalau mau beli obat harus ke bidan desa atau di apatek kecamatan yang berjarak 15 menit dari desa,” kata Abdul Malik, kemarin.
Baca: Lokasi Nikah Syahrini & Reino Barack, Mantan Luna Maya Dibocorkan, Cek Konsep Pernikahan Incess
Baca: Jelang Hari Valentine 2019 - Ini Sejarah Kelam Valentine Day, Ada Kisah Tragis Jauh dari Romantis
Baca: Nur Khalim, Guru yang Ditantang Berkelahi dan Dilecehkan Muridnya, Gajinya Rp 450 Ribu Sebulan
Baca: Jenita Janet Bakal Tantang Ayu Ting Ting hingga Nagita Slavina, Bikin Kanal YouTube JJ Club
Kondisi ini juga terjadi Cempaka, Kota Banjarbaru.
"Di Cempaka tidak ada apotek, apalagi apoteker. Kalau mau beli obat, kami harus mencarinya ke Ratu Elok Banjarbaru. Obatnya kadang ada, kadang tidak ada, bahkan tidak ada sama sekali seperti obat kelainan jiwa," kata Ketua RT Sungai Tiung, Cempaka, Banjarbaru, Syahrudin.