Berita Internasional
3 Kali Dinyatakan Meninggal Dunia, Bayi Ini Tiba-tiba Bernapas padahal Sudah dalam Peti Mati!
Melansir dari Mirror, seorang bayi yang telah dinyatakan meninggal dunia tiga kali oleh dokter, tiba-tiba saja bernapas saat berada dalam peti.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Keajaiban baru saja dialami oleh sebuah keluarga di Santa Cruz, Bolivia.
Melansir dari Mirror, seorang bayi yang telah dinyatakan meninggal dunia tiga kali oleh dokter, tiba-tiba saja bernapas saat berada dalam peti.
Hal tersebut diketahui oleh kedua orang tuanya setelah beberapa jam bayi tersebut dilahirkan.
Pihak berwenang di Bolivia menyatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan sebuah kelalaian medis.
Namun, pihak rumah sakit justru menyatakan peristiwa tersebut adalah sebuah keajaiban.
"Bayi tersebut lahir tanpa adanya tanda-tanda vital. Jadi sudah jelas bahwa ia meninggal. Kemudian ketika diperiksa kembali oleh para dokter, keadaannya masih tetap sama," ujar Kepala Rumah Sakit Federico Urquizo.
Baca: Mau Jadi Artis Malah Disuruh Cuci CD, Berikut 6 Kekejaman Mak Vera Mantan Manajer Olga Syahputra
Baca: Ngaku Naksir, Pengorbanan Hotman Paris demi Tamara Bleszynski, Syahrini Disebut Kalah Cantik
Baca: LIVE RCTI? Live Streaming PS Tira Persikabo vs Persija Jakarta Piala Indonesia, Cek Link Jawapos TV
"Satu jam kemudian kita periksa tetap sama. Begitupun saat diperiksa dua jam kemudian, bayi tersebut masih dalam keadaan meninggal,"
"Kami hanya bisa mengatakan bahwa hal ini adalah sebuah keajaiban," lanjutnya.
Pihak komite rumah sakit kemudian menyatakan bahwa bayi tersebut meninggal saat dilahirkan namun hidup kembali dua jam kemudian.
Bayi yang diberi nama Dhilan Daren tersebut kini sedang dirawat di ruang rawat intensif rumah sakit.
Ayah dari bayi tersebut, Richard Jurado sempat menunjukkan sertifikat kematian bayinya pada media dan akan segera menggantinya dengan sertifikat kelahiran.
Terkait dengan peristiwa ini, Richard Jurado telah bertemu dengan jaksa Lorgio Viveros untuk dimintai keterangan.
Hingga saat ini penyelidikan pun masih terus dilakukan. (*)
