Ustadz Abdul Somad Tantang Pengejeknya untuk Lakukan Ini, Tanggapi Komen di Medsos

tantangan Ustadz Abdul Somad pada para pengejeknya untuk melakukan ini. UAS menantang mereka yang mengejeknya untuk datang langsung.

Editor: Murhan
instagram Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad di GBLA Bandung 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ini tantangan Ustadz Abdul Somad pada para pengejeknya untuk melakukan ini. UAS menantang mereka yang mengejeknya untuk datang langsung.

Hal itu disampaikan Ustadz Abdul Somad menanggapi beberapa komen netizen di Facebook dan Youtube.

Menurut Ustadz Abdul Somad, ada beberapa komen di Youtube, Instagram dan Facebook yang menyebutnya sebagai ustadz pelawak.

Baca: SEDANG BERLANGSUNG! Live Streaming Debat Ketiga Cawapres Pilpres 2019 di Trans7 dan Trans TV

"Ditulisnya di situ, jangan dengarkan ustadz pelawak katanya. Ada situ komen, dari orang Indonesia, Malaysia ada satu," ungkap Ustadz Abdul Somad.

"Hai yang mengatakan saya ustadz pelawak, kira-kira ada tak ustadz pelawak di Indonesia ini yang bukunya setebal ini," lanjut Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, satu akun asal Malaysia yang mengejeknya memberi komentar di setiap ceramahnya.

"Setiap ceramah saya dikomennya pelawok, pelawok kata dia. Encek, tuan, puan, dari negeri Malaysia, cube cari ustadz awak yang pelawok yang ada kitab setebal ini," tegas UAS.

Ustadz Abdul Somad melanjutkan, jika mau serius, dirinya mengajak untuk mengkaji tesis yang dibuatnya saat S2 di Maroko.

"Ini kalau mau serius sama saya, bisa kita kaji," katanya sambil menunjukkan tesisnya yang berbahasa arab .

"Ini tesis saya, hampir 3 ratus halaman. Pakai bahasa arab. Bukan Arab Melayu, Arab asli. Jadi kalau kalian yang mau serius-serius datanglah," lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad juga menunjukkan beberapa buku yang ditulis oleh orang lain mengenai dirinya.

"Mereka yang menulis ini, dia hadir ketika pembagian akal sehat," kata UAS.

Berikut video selengkapnya:

Minta Indonesia Waspada

Ustadz Abdul Somad mengingatkan Indonesia ikuti jejak Buya Hamka agar terhindar dari paham sekulerisme dan komunisme.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved