Berita Internasional

Gletser Everest Mencair Sejumlah Mayat Muncul, Virus Mematikan Berusia 30.000 Tahun Mengancam

Satu di antaranya adalah gletser Gunung Everest. Cairnya gletser tersebut pun turut menguak sisa-sisa apapun yang terkubur

Editor: Didik Triomarsidi
Grid.ID
Ilustrasi: Mayat muncul setelah gletser Gunung Everest mencair. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pemanasan global yang makin parah menyebabkan mencairnya lapisan es dan gletser di beberapa wilayah dengan cepat.

Satu di antaranya adalah gletser Gunung Everest. Cairnya gletser tersebut pun turut menguak sisa-sisa apapun yang terkubur di bawah es selama beberapa dekade, termasuk jenazah-jenazah para pendaki yang meninggal.

Operator ekspedisi Himalaya menuturkan setidaknya ratusan orang telah tewas sejak tahun 1990-an saat mereka mencoba mendaki gunung tersebut. Sebagian besar mayat diyakini masih terkubur di bawah salju.

Sekarang, berkat gletser yang mencair karena perubahan iklim, semua yang terkubur di bawah es mulai muncul ke permukaan.

"Karena pemanasan global, lapisan es dan gletser mencair dengan cepat," kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.

Baca: Misteri Pilot Ketiga Lion Air Terkuak, Jadi Malaikat Penyelamat Penumpang Sebelum Boeing 737 Jatuh

Baca: Setelah 31 Tahun Dikubur, Jasad Kiai di Blitar Ini Masih Utuh, Warga Kaget saat Pembongkaran Makam

Baca: Dewi Perssik Bernyanyi & Berjoget Dekat Ayahnya yang Lagi Sakit, Manjur Ayahnya Tambah Sehat

Masyarakat setempat pun masih berjibaku mengatasi masalah ini. Pasalnya, pemerintah Nepal juga tidak tahu bagaimana cara menanganinya.

Masyarakat akhirnya memilih mengambil tindakan dengan membawa turun sebagian besar jenazah ke kota. Namun, ini tidak bisa dilakukan untuk semua jenazah. Sebab perlu biaya tak sedikit untuk mengurus mereka, antara 40.000-80.000 dollar AS (sekitar Rp 572 juta-1,145 miliar).

"Kami telah membawa beberapa mayat pendaki yang meninggal dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi yang sudah lama terkubur di es sekarang mulai bermunculan," tambah Ang Tshering.

Jenazah yang tertinggal di gunung kemudian ditutupi warga dengan salju dan batu. Beberapa bahkan berfungsi sebagai penanda bagi para pendaki Gunung Everest karena benda milik para pendaki ada yang diletakkan di dekat lokasi mereka meninggal.

"Pendaki lain sudah siap mental melihat pemandangan seperti itu," tambah Tshering Pandey Bhote, wakil presiden Asosiasi Pemandu Gunung Nasional Nepal.

Selain mayat-mayat itu, cairnya es rupanya juga menyingkap keberadaan penyakit kuno. Menurut sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam PNAS, sebuah virus berusia 30.000 tahun pernah ditemukan di lapisan es Kutub Utara, hal tersebut meningkatkan kekhawatiran jika kenaikan suhu juga turut menyebabkan meningkatnya penyakit mematikan.

Gletser yang mencair memang merupakan kekhawatiran seluruh dunia. Sejak awal abad 20, gletser di planet ini telah berkurang dengan cepat. Misalnya saja jumlah gletser di Taman Nasional Gletser, rumah bagi sekitar 150 gletser, kini berkurang menjadi 30 saja.

Everest (AFP/ ROBERTO SCHMIDT)

https://sains.kompas.com/read/2019/03/23/180800223/gletser-everest-mencair-sejumlah-mayat-muncul-ke-permukaan.
Hai Guys! Berita ini ada juga di KOMPAS.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved