Berita Banjarmasin
Kalsel Banyak Bergantung Pada Suplai Luar Daerah, Begini Himbauan Dinas Perdagangan Kalsel
Menjaga kestabilan harga bahan pokok khususnya di momen Bulan Ramadan dan Jelang IdulFitri di Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi tantangan tersendiri
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Menjaga kestabilan harga bahan pokok khususnya di momen Bulan Ramadan dan Jelang Idul Fitri di Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi tantangan tersendiri.
Apalagi Kalsel hingga saat ini masih banyak bergantung pada suplai bahan pokok dari luar daerah untuk penuhi kebutuhannya.
Dari data milik Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel terlihat sederet jenis bahan pokok yang 100 persen didatangkan dari luar daerah diantaranya gula pasir putih, minyak goreng, daging sapi beku, garam dan bawang putih.
Sedangkan beberapa bahan pokok lainnya sebagian disuplai dari dalam daerah dan luar daerah seperti beras 85 persen lokal dan sisanya luar daerah, telur 80 persen lokal dan sisanya luar daerah, jagung 50 persen lokal dan sisanya luar daerah, kacang kedelai 30 persen lokal dan sisanya luar daerah, cabe 60 persen lokal dan sisanya luar daerah serta bawang merah hanya 5 persen lokal dan sisanya luar daerah.
Baca: Bertemu Bupati Tanahlaut Atlet Luar Biasa Penyumbang Medali Emas SOSWG 2019 Dihadiahi Rumah
Artinya ada banyak proses dan tahapan yang harus dilakukan sebelum suatu komoditi bisa sampai ke pasar dan dibeli masyarakat termasuk proses pemesanan, pengiriman, distribusi, pengaturan stok dan yang lainnya.
Karena itu menurut Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, H Birhasani, semakin banyak juga pihak yang terlibat untuk memastikan Kalsel tidak mengalami gejolak harga bahan pokok di masa-masa krusial tersebut.
Hal ini dipaparkan H Birhasani saat Rapat Koordinasi Ketersediaan Bahan Pokok Menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H dihadiri para stakeholder bahan pokok di Kalsel, Selasa (26/3/2019).
"Kita semua harus terlibat memastikan daya beli masyarakat bisa terus terjaga supaya inflasi tetap dapat ditekan," kata H Birhasani.
Baca: Pria Ditemukan Gantung Diri di Desa Tambangan Berwajah Tampan, Sempat Nulis Status di Whats Ap
Ia berambisi untuk dapat tetap menjaga capaian kestabilan tingkat inflasi di momen Ramadan dan Idul Fitri dua tahun sebelumnya.
Dimana menurut H Birhasani sesuai data BPS Provinsi Kalsel, pada momen tersebut di Kalsel inflasi dapat dijaga di angka 0,96 persen di Tahun 2017 dan 0,94 persen di Tahun 2018.
Tak hanya peran Pemerintah, Distributor dan Pedagang, KSOP juga menurut H Birhasani berperan penting pada aspek kelancaran proses datangnya suplai bahan pokok melalui jalur laut ke Kalsel.
"Karena itu semua kami hadirkan di sini untuk berkoordinasi, Bulog, Pertamina, Kadin, Hiswana Migas, Pinsar, KSOP juga supaya bisa mengerti besarnya perannya dalam upaya menjaga ini (kestabilan harga pokok)," kata H Birhasani. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/h-birhasani-kepala-dinas-perdagangan-kalsel-pimpin-rapat-koordinasi.jpg)