Berita Banjar
Nasib SD Filial di Kiram Dua Tahun Tutup, Begini Penjelasan Dinas Pendidikan Banjar
Nasib SD Filial di Kiram Dua Tahun Tutup, Begini Penjelasan Dinas Pendidikan Banjar
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Sejak sekitar dua tahun lalu hingga sekarang sekolah dasar (SD) filial yang berada di Desa Kiram, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), tutup atau tak beroperasional.
Bangunan gedung SD filial tersebut terletak di Kampung Sungaitabuk yang berjarak sekitar empat kilometer dari induk desa (Kiram). Ada dua unit lokal (ruang) kelas yang dibangun berkonstruksi permanen (beton).
Penuturan sejumlah warga setempat, sekolah filial tersebut tak beroperasi sejak sekitar 2017. Mereka berharap sekolah tersebut bisa dioperasionalkan kembali karena manfaatnya sangat terasa.
Setidaknya mereka tak perlu repot-repot antarjemput ke sekolah induk di Kiram. Jadi, warga setempat bisa memiliki waktu lebih leluasa beraktivitas di ladang atau kebun.
Baca: Kronologi Polisi Polda Kalsel Temukan Lagi 12 Paket Besar Sabu Hampir 50 Gram di Kecamatan Gambut
Sekadar diketahui sebagian besar Kampung Sungaitabuk adalah petani karet yang tiap pagi umumnya sibuk menyadap getah di kebun.
Tokoh warga setempat, Toni, berharap pemerintah daerah kembali turun ke kampungnya guna melihat langsung kondisi di lapangan.
"Tentu harapan kami sekolah filial itu bisa dibuka lagi. Nah, dengan turun ke lapangan bisa melihat kondisinya," tandasnya beberapa hari lalu.
Kepala Bidang Pembinaan Sekoah Dasar, Dinas Pendidikan (Disdik) Banjar, Shaluhuddin Yusuf, mengatakan operasional sekolah filial bersifat kondisional disesuaikan dengan persoalan yang ada.
Intinya, operasional sekolah filial dimaksudkan untuk membantu mendekatkan pendidikan kepada masyarakat.
Baca: Kemenag Tanbu Deadline 50 Calon Haji Terkait Pelunasan Uang Setoran Haji
Filial adalah kata lain dari kelas jauh yaitu kelas yang dibuka di luar sekolah induk yang diperuntukan untuk pelajar yang tidak tertampung di sekolah induk. Apakah dikarenakan keterbatasan kursi (ruang kelas) atau jarak tempat tinggal siswa-siswi yang jauh.
Lalu, bagaimana dengan SD filial di Kampung Sungaitabuk? "SD filial yang ada di sana hanya hingga kelas 2. Setelah muridnya naik ke kelas 3 dan seterusnya diarahkan meneruskan ke sekolah induk yakni SDN Kiram," jelas Kepala Seksi Sarpras dan Kelembagaan Sakti Nugraha, Kamis (28/03/2019).
Berdasar keterangan dari kepala SDN Kiram, beber Sakti, SD filial di Sungaitabuk tersebut tidak tutup secara permanen. "Tutupnya sementara saja karena kemarin itu jumlah anak usia sekolah untuk kelas 1 dan 2 tak terpenuhi atau tidak ada orangnya," tandas Sakti.
Lantaran tidak ada muridnya, otomatis kegiatan di SD filial tersebut ditiadakan. "Tapi nanti jika sudah ada murid usia sekolah (kelas 1 atau 2) kemungkinan besar akan digunakan atau dibuka kembali," sebutnya.
Mengenai tenaga pengajar di sekolah filial, pihak Diknas Banjar menegaskan hal tersebut bisa diatasi. "Seperti halnya SD filial di Kampung Sungaitabuk, jika nanti ada lagi muridnya dan kegiatan sekolah dibuka, tenaga gurunya ada saja. Bisa kami berdayakan guru dari SDN induk yang ada di Kiram," tegas Shalahuddin.
(banjarmasinpost.co.id/ idda royani)
