Travel
Kisah Desa Mati di Taiwan yang Kini Menjadi Surganya Kucing dan Menjadi Tujuan Wisata
Pada 1900an, Houtong sempat menjadi kawasan hidup lantaran menjadi situs pertambangan batu bara.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebuah desa yang hampir mati di Taiwan kembali ramai karena kucing.
Desa tersebut adalah Houtong di kawasan New Taipei City.
Pada 1900an, Houtong sempat menjadi kawasan hidup lantaran menjadi situs pertambangan batu bara.
Pada masa jayanya Houtong dihuni 6.000 penduduk dan para pekerja tambang, hingga pada 1990an, baru bara habis dan tambang tidak dapat difungsikan kembali.
Para pemuda Houtong keluar desa untuk mencari penghidupan yang lebih baik, menyisakan 100 penduduk yang membuat Houtong nyaris seperti desa mati.
Baca: Syahrini Dicueki Via Vallen dan Marion Jola, Istri Reino Barack Salah Tingkah Lalu Lakukan Ini
Baca: Amalan Jelang Isra Miraj pada 27 Rajab Rabu (3/4), Ini Dzikir yang Dilakukan Nabi Ibrahim AS
Baca: Suami Dewi Perssik Dituding Naksir Rosa Meldianti, Angga Wijaya Singgung Soal Pelit
Baca: Mona Ratuliu Diserang Fans Nagita Slavina Karena Cueki Gigi, Istri Raffi Ahmad Bereaksi Begini
Baca: Mulan Jameela Dikomentari Umi Pipik Saat Banjir Sindiran Usai Istri Ahmad Dhani Posting Kata Bijak
Siapa sangka, pada 2010, Houtong kembali hidup dan dikenal sebagai destinasi wisata.
Para pencinta kucing dan fotografer berbondong-bondong ke Houtong untuk bertemu kucing-kucing liar di sana.
Usut punya usut, ternyata Houtong memiliki populasi kucing yang tinggi.
Banyak kucing liar lucu berkeliaran di Houtong, sampai desa ini punya julukan 'Surganya Kucing'.
Kucing-kucing ini bahkan membantu pemasukan bagi warga lokal.
Ada banyak toko dan kafe bertema kucing di Houtong.
Pemerintah bahkan merevitalisasi Houtong dan mulai memperkenalkan sejarah desa.
Pada 2010 pemerintah mendirikan taman museum di situs bekas tambang Houtong, pada 2012 diselenggarakan festival lentera kucing, dan pada 2014 pusat informasi dan edukasi kucing dibuka di Houtong.
Di Houtong bahkan ada jalur pejalan kaki dengan tema kucing, menggunakan lempengan besi dengan cetakan layaknya tangan kucing.
Dalam satu tahun diperkirakan ada satu juta orang yang mengunjungi Houtong,
Namun ternyata Houtong mulai mengalami masalah.