Hari Kartini 2019

Jelang Hari Kartini 2019 Pada 21 April, Berikut Fakta-Fakta RA Kartini, Punya Hobi Memasak

Jelang Hari Karini 2019 Pada 21 April, Berikut Fakta-Fakta RA Kartini, Punya Hobi Memasak

Penulis: Noor Masrida | Editor: Restudia
WIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL via Kompas.com
Hari Kartini 2019 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Jelang hari Karini 2019 21 April nanti, berikut fakta-fakta tentang RA Kartini.

RA Kartini merupakan tokoh perempuan Indonesia yang dikenal karena perannya dalam kesetaraan antara pria dan wanita di tanah air.

RA Kartini merupakan satu dari sekian banyak wanita yang melihat bahwa kesetaraan pria dan wanita itu sama.

Tiap tahun tepatnya tanggal 21 April selalu diperingati sebagai hari Kartini.

Tapi tak banyak orang yang tahu tentang bagaimana sosok Kartini di masa lalu.

Baca: Tangis Annisa Pohan Tak Terbendung Saat Kisahkan Kondisi Ani Yudhoyono, Ketegaran Menantu SBY

Baca: Kengerian Ashanty Lihat Aurel Hermansyah Sakit, Putri Sulung Krisdayanti Sering Mimisan

Baca: Kisah Mulan Jameela Dibalik Postingan Maia Estianty, Sebut Istri Ahmad Dhani Nangis Karena Rambut

Baca: Titik Lelah Gisella Anastasia Selalu Dihujat Usai Bareng Wijaya Saputra, Eks Gading Marten Menangis

Paling kamu hanya tahu bahwa ia adalah seorang yang memperjuangkan emansipasi wanita saat zaman penjajahan.

Melansir Tribun Jabar yang mengutip Bobo.Grid.ID, berikut 10 fakta tentang RA Kartini:

1.Memasak merupakan salah satu kegemaran Kartini

Kartini memasak untuk diplomasi dan menunjukan peradaban Jawa di mata Belanda.

2.Resep makanan paling terkenal dari Kartini adalah Sup Pangsit Jepara dan Ayam Besengek

Resep ini ditulis dalam aksara Jawa dengan takaran yang masih menggunakan alat ukuran abad 20.

Resep ini ditulis kembali oleh Suryatini N.Ganie selaku cicit dari Kartini.

Kalau kamu penasaran dengan resep makanan Kartini, kamu bisa cari buku 'Kisah & Kumpulan Resep PUTRI JEPARA Rahasia Kuliner R.A Kartini R.A Kardinah dan R.A Roekmini.

RA Kartini dikaruniai putra semata wayang RM Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904
RA Kartini dikaruniai putra semata wayang RM Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904 (istimewa)

3. Kartini adalah anak seorang selir

RA Kartini lahir dari seorang Bupati Jepara, RM Adipati Ario Sosroningrat dan seorang selir bernama Ngasirah.

Sejak Kartini lahir, ia sudah bisa merasakan perbedaan hidup di antara istri sah dan juga selir.

Sayangnya walau ia sudah mengerti akan hal itu, Kartini tetap menikah dengan seorang suami yang memiliki dua istri.

4. Kartini seorang anak tiri dari 11 saudara termasuk saudara kandung dan tiri.

5. Kartini merupakan anak paling tua di antara saudara kandungnya

6. Kartini hanya diperbolehkan sekolah sampai jenjang ELS (Europese Lagere School).

7. Melahirkan pada 13 September 1904 dan Meninggal 4 hari kemudian pada tanggal 17 September 1904.

8. Menjadi empat nama jalan raya di Belanda, yaitu di Amsterdam, Utretch, Veerlo dan Harleem.

9. Menjadi juru dakwah dengan mengenalkan agama Islam (sebagai agama cinta damai).

Kartini selalu berusaha memberikan wajah yang baik tentang Islam kepada dunia.

Dia membawa cerita-cerita tentang ajaran Islam dalam korespondensinya.

Kartini pernah mengirim surat dan foto Paus dengan bingkai ukiran Jepara kepada Mr. Abendanon.

10. Perkenalkan Ukiran Jepara ke Eropa

Selain membangun sekolah untuk perempuan sebagai bentuk perjuangannya akan emansipasi wanita, Kartini juga memperkenalkan ukiran Jepara sampai ke Eropa.

Karena tindakannya ini, maka Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1929 mendirikan Openbare Ambachtsschool atau Sekolah Ukir Jepara sebagai penghargaan kepada Kartini.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat mengenakan kebaya dalam rangkaian peringatan Hari Kartini, Sabtu (21/4/2018) di Yogyakarta.(KOMPAS.com/ Silvita Agmasari)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat mengenakan kebaya dalam rangkaian peringatan Hari Kartini, Sabtu (21/4/2018) di Yogyakarta.(KOMPAS.com/ Silvita Agmasari) (Kompas.com)

11. Ide-ide Cemerlang Dalam Surat-surat Kartini

Di usianya ke 20 tahun, Kartini sudah berani menulis surat kepada pemerintahan Hindia Belanda.

Surat pertamanya pada saat itu berisi pengajuan beasiswa untuk bisa bersekolah di Belanda.

Surat pengajuan tersebut akhirnya disetujui, setelah itu Kartini juga mengajukan surat agar mendapatkan beasiswa bersekolah di Batavia, tetapi karena dia telah menikah, beasiswa tersebut diberikannya kepada pemuda bernama Salim dari Riau.

Selain surat pengajuan beasiswa, Kartini juga menulis surat protes kepada pemerintahan Hindia Belanda.

Pada saat itu, dimana belum ada Sumpah Pemuda, Kartini mengusulkan agar Bahasa Melayu dan Bahasa Belanda menjadi bahasa media cetak dan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan.

12. Pada 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Kepres RI No. 198 Tahun 1964 yang menetapkan bahwa Raden Ajeng Kartini adalah Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Tak hanya itu, hari lahirnya dijadikan hari nasional yang dikenal sebagai Hari Kartini setiap 21 April.

Banjarmasinpost.co.id/noor masrida

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved