Ramadhan 1440 H
5 Adab & Amalan Sunnah Rasullullah Saat Berbuka Puasa Cocok Diamalkan pada Ramadhan 1440 H/2019
Simak 5 adab dan amalan sunnah Rasullullah SAW ketika berbuka puasa yang cocok diamalkan pada Ramadhan 1440 H atau Ramadhan 2019.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Simak 5 adab dan amalan sunnah Rasullullah SAW ketika berbuka puasa yang cocok diamalkan pada Ramadhan 1440 H atau Ramadhan 2019.
Menjalankan ibadah puasa ramadhan 2019 atau ramadhan 1440 H akan lebih baik jika kita mengamalkan sunah-sunah yang diajarkan Rasulullah Saw.
Namun tahukah kamu, dari berbuka puasa pun kita bisa mendapatkan pahala jika kita melakukan sesuai anjuran Nabi Muhammad Saw.
Berbuka puasa pada ramadhan tak hanya sekadar membayar rasa haus dan lapar namun juga merupakan kewajiban umat Muslim.
Baca: Jadwal Berbuka Puasa Ramadhan 1440 H, Senin 6 Mei 2019 untuk Jakarta, Surabaya, Bandung & Kota Lain
Baca: Bacaan Doa Buka Puasa yang Benar Kata Ustadz Abdul Somad, Sambut Ramadhan 1440 H/2019
Kendati berbuka puasa terasa nikmat, ada baiknya tetap mengikuti adab-adab yang berlaku.
Terutama untuk alasan kesehatan dan kemuliaan di sisi Allah SWT.
Berikut ini adab-adab berbuka puasa menurut Rasulullah SAW melansir berita Tribun Solo (tayang 11 Juni 2016):
1. Menyegerakan berbuka puasa apabila magrib
Kala Rasulullah berpuasa dan masuk hitungan waktu Magrib, maka beliau menyegerakan untuk berbuka puasa.
Dari Sahl bin Sa’ad ra, Rasulullah SAW bersabda: “Senantiasa manusia dalam kebaikan selama menyegerakan bebuka.” (HR Bukhari)
Dari Sahl bin Sa’ad ra juga, Rasulullah SAW bersabda: “Umatku akan senantiasa dalam sunnahku selama mereka tidak menunggu bintang ketika berbuka (puasa).” (HR Abu Dawud)
At-Tibi dalam Syarh Miskhat al-Masabih memiliki pendapat jika hikmah menyegerakan berbuka adalah bisa membuat salat magrib umat Muslim menjadi lebih khusyuk.
2. Berbuka puasa dengan kurma atau air
Rasulullah biasanya menyegerakan berbuka puasa dengan kurma atau air dan bukan makanan berat.
Adapun jenis kurma tersebut biasa dinamakan rutab atau tamar.
Dalam sebuah hadis hasan yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, Rasulullah bersabda: "berbuka puasa dengan beberapa biji rutab sebelum salat. Sekiranya tidak ada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan apabila tidak ada tamar maka beliau minum beberapa teguk air."
Rutab adalah kurma yang telah masak dan masih basah, sedangkan tamar adalah kurma masak yang sudah kering.
3. Berdoa saat berbuka puasa
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Tiga doa yang dikabulkan: doanya orang yang berpuasa, doanya orang yang terzalimi dan doanya musafir.”
Kemudian doa yang tidak ditolak adalah saat waktu umat Muslim berpuasa, hal ini didasari oleh hadits Abu Huraurah ra.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: orang yang puasa ketika berbuka, Imam yang adil dan doanya orang yang didhalimi.”
Dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya orang yang puasa ketika berbuka memeliki doa yang tidak akan ditolak.”
Rasulullah SAW, saat berbuka mengucapkan: Dzahaba ad-dhâma’u wabtalati al-‘urûqu watsabbati al-ajru insyaAllah “Telah hilang dahaga dan telah basah urat-urat, dan telah ditetapkan pahala Insya Allah.” (HR Abu Dawud)
Sedangkan apabila kita berbuka di tempat orang lain, hendaknya kta mendoakannya sebagai berikut: Afthara ‘indakumush shâ’imûn, wa akala thâ’âmakul abrâr, wa shâllat ‘alaikumul malâ’ikah “Semoga orang-orang yang berpuasa berbuka di sisimu dan orang-orang baik memakan makananmu, serta malaikat mendoakannya, agar kamu mendapat rahmat.”
Selain itu, kita juga bisa membaca do'a :
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: Ya Allah keranaMu aku be
4. Tidak berlebihan makan ketika berbuka puasa
Perlu digarisbawahi pula, jika Rasulullah SAW tidak pernah ebrlebihan dalam makan termasuk berbuka puasa.
Porsi makan menurut Rasulullah adalah sepertiga berisi makan, sepertiga berisi air, dan sepertiga lainnya lagi berisi udara.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWR dalam surah Al 'Araf: 31 yang artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka orang yang berlebih-lebihan.".
5. Memberi makan orang yang puasa
Begitupun orang yang memberi makan orang berpuasa juga akan dirunfung kemuliaan dan pahal berlipat ganda.
Di mana Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa berkurang pahalanya sedikitpun.” (HR ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)
“Barangsiapa yang di dalamnya (bulan Ramadan) memberi ifthar kepada orang berpuasa, niscaya hal itu menjadi sebab ampunan dari dosa-dosanya, dan pembebasan dirinya dari api neraka.”
Selain itum dari hadits Salman al-Farisi, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya perkara ini akan menjadi penghapus dosa-dosanya dan menjadi pembebas dirinya dari api neraka. Dan ia akan mendapat
pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.”
Soal memberi makan orang berpuasa ini, Rasulullah SAW sendiri telah mengatakan kepada para sahabat betapa memiliki banyak kemuliaan termasuk pahala meskipun cuma seteguk air.
Nah, itulah anjuran Nabi Muhammad SAW ketika berbuka puasa yang baik diamalkan di Ramadhan 2019/1440 H ini.
Banjarmasinpost.co.id/noor masrida