Idul Fitri 1440 H

Jadwal Sidang Isbat dan Pengumuman Hari Raya Idul Fitri 2019, 1 Syawal 1440 H oleh Pemerintah

Jadwal sidang isbat dan pengumuman Hari Raya Idul Fitri 2019, 1 Syawal 1440 H oleh pemerintah akan disajikan di artikel ini.

Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan
Banjarmasinpost.co.id/apunk
Kepala Kanwil Kemenag Kalsel M Noor Fahmi meneropong posisi hilal untuk menentukan awal ramadan 2019 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Jadwal sidang isbat dan pengumuman Hari Raya Idul Fitri 2019, 1 Syawal 1440 H oleh pemerintah akan disajikan di artikel ini.

Ya, Kementerian Agama akan mengelar sidang isbat dan pengumuman penetapan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriahpada Senin (3/6/2019) mendatang.

Rencananya, sidang isbat akan dilaksanakan di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama, Jalan MH. Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat. Setelah itu, pengumuman Idul Fitri 2019, 1 Syawal 1440 H.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat.

Baca: Bacaan Niat Zakat Fitrah Jelang Lebaran 2019/Idul Fitri 1440 H Dalam Bahasa Arab dan Artinya

Baca: Cara Rasulullah SAW Ucapkan Selamat Idul Fitri, Bisa Dipakai untuk Ucapan Lebaran 2019

Baca: Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri dan Anak, Cek Besarannya Jelang Idul Fitri 2019

Baca: Kumpulan Kata-Kata Mutiara Ucapan Selamat Idul Fitri 1440 H/2019 Kirim via Instagram, Facebook & WA

"Melalui mekanisme sidang isbat tersebut, Kemenag akan menetapkan kapan umat muslim Indonesia akan berhari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1440H,” kata Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat Islam Muhammadiyah Amin, melalui siaran pers, Rabu (29/5/2019).

Seperti sebelumnya, sidang isbat akan dihadiri para duta besar negara sahabat.

Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium.

Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.

Sidang isbat wujud kebersamaan Kemenag dengan Ormas Islam dan instansi terkait.

Mereka ini dalam menetapkan awal bulan qamariyah.

"Terutama Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah,” kata Amin.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim menjelaskan, rangkaian sidang isbat diawali dengan pemaparan secara terbuka mengenai posisi hilal berdasarkan data hisab oleh pakar astronomi.

“Rukyatul hilal akan dilaksanakan pada Senin sore,” ujar dia.

Selepas Magrib, lanjut Agus, digelar Sidang Itsbat secara tertutup yang dipimpin oleh Menteri Agama.

Dalam sidang tersebut, Direktur Urais dan Binsyar akan melaporkan hasil pemantauan hilal (rukyatul hilal) yang dilakukan pada 105 titik lokasi di seluruh Indonesia.

“Laporan itu akan dijadikan dasar pengambilan keputusan penetapan 1 Syawal,” jelasnya.

Usai sidang, Menteri Agama akan menggelar konferensi pers mengenai hasil sidang isbat.

Yakni Penetapan Pemerintah tentang Idul Fitri 1 Syawal 1440H/2019M.

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin usai menggelar sidang Isbat di kantor Kementerian Agama RI
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin usai menggelar sidang Isbat di kantor Kementerian Agama RI (kompas.com)

Muhammadiyah Tetapkan 5 Juni 2019

Idul Fitri 1440 H sudah di depan mata dan pihak Muhammadiyah telah memastikan lebaran jatuh pada tanggal 5 Juni 2019.

Berbeda dari Muhammadiyah, pihak NU belum memberikan pengumuman secara resmi tentang kapan tanggal pasti Idul Fitri H atau Lebaran 2019.

Seperti diketahui di Indonesia, ada dua metode berbeda dalam menentukan awal dan akhir Ramadan dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah kadang menjadikan ketetapan waktu yang berbeda.

Melansir berita Kompas.com yang tayang pada 25 Maret 2019, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri jatuh pada 5 Juni 2019.

Hal tersebut ditentukan berdasarkan hasil perhitungan hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dalam Maklumat PP Muhammadiyah, dijelaskan pula mengenai hari-hari besar lain umat Islam sebagai berikut:

- 1 Zulhijah 2019 akan bertepatan dengan hari Jumat pada 2 Agustus 2019.

- Hari Arafah 9 Zulhijah 1440 Hijriah jatuh pada hari Sabtu pada 10 Agustus 2019.

- Idul Adha 10 Zulhijah akan bersamaan dengan hari Ahad yakni 11 Agustus 2019.

"Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Pengumuman dari pihak NU masih akan menunggu setelah dilaksanakan rukyatul hilal dan sidang isbat.

Alasan Umat Muslim Bermaafan di Idul Fitri

Beberapa hari lagi, umat muslim akan merayakan idul fitri 1440 H. Menurut jadwal yang dibagikan Muhammadiyah, lebaran tahun ini jatuh pada 5 Juni 2019.

Satu di antara momen yang begitu dinantikan umat muslim adalah shalat ied di masjid atau di lapangan.

Umat muslim berbondong-bondong mendatangi masjid atau lapangan demi melaksanakan shalat ied.

Setelahnya, umat muslim biasanya akan berkunjung ke rumah-rumah tetangga dan kenalan untuk saling bermaafan.

Lalu kenapa sih bermaafan harus dilakukan pada saat Idul Fitri?

Melansir dari ceramah Ustadz Abdul Somad lewat saluran Youtube Amih Hindarsih yang tayang 11 Juni 2018, ia menjelaskan.

" Tak ada dalil minta maaf saat idul fitri, tapi saat itu hati-hati umat muslim sedang menunduk. Habis dengar tausyiah, saat itulah kita masuk. Nanti kalau beku bahaya," tutup Ustadz Abdul Somad.

Ia sebelumnya berceramah tentang sikap pengkhutbah dan jamaah setelah shalat ied.

Ustadz Abdul Somad juga menganjurkan pada para pengkhutib agar bersuara lantang serta menyampaikan khutbah dengan semangat.

Awalnya ia menyoroti tentang jamaah yang datang ke lokasi shalat ied.

" Itulah kesempatan emas dia (jamaah shalat ied) mendengarkan syiar," ungkap Ustadz Abdul Somad.

Dilanjutkan UAS, orang yang selama ini bahkan jarang ke masjid, idul fitri dia mungkin saja datang ke mesjid. orang yang sibuk bekerja datang saat shalat ied.

" Tujuan shalat ied itu untuk mendengarkan khutbah, kalau cuma shalat dua rakaat pun bisa," terang UAS.

Lebih lanjut, Ustadz Abdul Somad juga menerangkan tata cara pergi ke masjid atau lapangan yang dijadikan lokasi shalat ied.

" Pulang perginya pun ada caranya, datang dari jalan A, pulangnya lewat jalan B. Supaya apa?

Supaya pas di jalan ketemu teman lama, tetangga, tetangga jauh, kenalan istri, kenalan suami, mertua, siapapun... di sapa, minta maaf, lahir batin," ujar UAS.

" Itu kan do'a, minal aidin semoga kita kembali kepada kefitrahan, wal faidzin, dan termasuk orang-orang yang menang melawan hawa nafsu," lanjutnya.

Lalu bagaimana dengan perempuan yang sedang berhalangan (menstruasi atau masa nifas)?

"Wanita yang sedang berhalangan, hendaklah tetap dibawa ke lokasi shalat ied," katanya membacakan sebuah hadits.

" Kami diperintahkan mengeluarkan perempuan yang sedang berhalangan keluar (ke lokasi shalat ied) tetapi tidak diminta sholat," ucap UAS membacakan hadist tentang anjuran tersebut.

" Untuk apa? Mendengar khutbah," lanjut Ustadz Abdul Somad..

Berikut video ceramahnya:

Artikel ini juga telah tayang di Kompas.com dengan judul "Senin, Kemenag Gelar Sidang Isbat Tentukan 1 Syawal 1440 Hijriah",

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved