Selebrita
Ini Penyakit Gugun Gondrong Hingga Dioperasi di Singapura, Ternyata Bukan Tumor Otak, Ini Gejalanya
Aktor sekaligus presenter bernama asli Muhammad Gunawan Hendromartono pernah jatuh sakit 10 tahun lalu.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penyakit tumor otak yang menyerang Agung Hercules mengingatkan kita pada sosok artis Gugun Gondrong.
Aktor sekaligus presenter bernama asli Muhammad Gunawan Hendromartono pernah jatuh sakit 10 tahun lalu.
Tepatnya pada tanggal 13 September 2008, Gugun tiba-tiba pingsan dan harus menjelani pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Dokter yang memeriksa menyatakan bahwa sahabat Ustad Jefri Al Buchori ini mengidap tumor otak di bagian kiri depan.
Tak hanya itu, dokter juga menyatakan bahwa Gugun mengalami pembendungan cairan otak yang menekan batang otaknya.
Baca: Ini Isyarat Luna Maya Pilih Faisal Nasimuddin, Tak Kapok Setelah Putus dari Reino Barack
Baca: Punya Suami Bule, Putra Sambung Lia Waode Ternyata Berparas Tampan, Begini Sosoknya
Baca: Terbitkan Aturan Harga Rumah Subsidi, Ini Harga Rumah Berdasarkan Wilayah
Baca: Kondisi Hutan Kota GBK yang Sebenarnya Ternyata Begini, Pengunjung Terkecoh Medsos
Baca: Tanggapi Permintaan Menhan Soal Penangguhan Penahanan Kivlan Zen, Polri Serahkan ke Penyidik
Sejak saat itu, Gugun tenggelam dari dunia hiburan karena harus melawan penyakit yang menyerang tubuhnya.
Pihak keluarga pun mengupayakan berbagai hal untuk kesembuhan Gugun, termasuk melakukan pengobatan ke Singapura.
Pengobatannya di negara tersebut berlangsung selama enam bulan sampai satu tahun.
Pasca melakukan operasi di Singapura, orangtua Gugun Gondrong membawa kabar baik.
Mereka mengabarkan bahwa anaknya tak mengalami tumor otak seperti yang disebutkan sebelumnya.
Melansir dari Surya, penyebab tumbangnya Gugun Gondrong karena bakteri staphylococcus aureus yang menyebabkan pengumpulan cairan nanah di otaknya.
“Gugun itu bukan terkena tumor, tetapi hanya pengumpulan nanah atau abses, dan itu harus dikeluarkan. Akibat operasi, pusat ingatan jangka pendek itu lupa, dan syaraf pengelihatan terganggu belum jelas, jarak jauh belum jelas,” jelas ayahanda Gugun Gondrong, Sukobagyo.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, bakteri tersebut mengakibatkan infeksi staphylococcus aureus yang menjadi kebal terhadap banyak antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi biasa.
Bakteri staphylococcus aureus biasanya ditemukan di kulit atau bahkan di hidung, namun tak menampik adanya jika berkembang di otak.
Jika bakteri ini berkembang di otak, umumnya seseorang akan mengalami penyakit meningitis.