Berita Regional

Diduga Awan Comulunimbus Penyebab Hilang Kontak Helikopter TNI AD di Papua

saat ini kondisi cuaca sedang memasuki musim pancaroba sehingga mudah menyebabkan munculnya awan Cb.

Editor: Hari Widodo
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Ilustrasi helikopter MI-17. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAYAPURA - Hilang kontak yang terjadi pada Helikopter MI-17 milik TNI AD di Oksibul, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua diduga terkait dengan munculnya awan Comulunimbus (CB).

Saat ini, di kawasan Papua awan Comulunimbus kerap muncul tiba-tiba.

"Ya, betul, awan itu yang muncul," ujar Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demon Silli melalui sambungan telepon, Sabtu (29/6/2019).

Jenis awan Cb adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.

Awan Cb memiliki elemen yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan sehingga dianggap sangat berbahaya.

Baca: Mencegah Baterai Handphone Ngedrop, Ini Tips dan Trik yang Wajib Kamu Lakukan

Baca: Blak-blakkan Guru Spiritual Agung Hercules & Kisah Ayah Jual Ginjal Demi Anak Penderita Kanker Otak

Baca: Amnesty International Soroti Perpres Jabatan Fungsional TNI : Risiko Banjir TNI Aktif di Jabatan ASN

Baca: Mengaku Anggota TNI AL, Satpam Ini Sukses Tiduri 16 Wanita dan Gasak Perhiasannya

Petrus menjelaskan, saat ini kondisi cuaca sedang memasuki musim pancaroba sehingga mudah menyebabkan munculnya awan Cb.

"Posisi Juni-Juli memang seperti ini dan sangat terpengaruh pada kondisi topografi," katanya.

Untuk di Papua, letak geografisnya yang berdekatan dengan Samudra Pasifik menjadi pemicu utama terciptanya awan Cb.

Khusus di pegunungan Papua, perubahan cuaca bisa terjadi sangat cepat terutama saat siang hari.

Karena itu, ia mengimbau pencarian helikopter MI-17 milik TNI AD yang melalui udara dilakukan pada pagi hari.

Diberitakan sebelumnya, helikopter MI-17 milik Penerbangan TNI AD hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (28/6/2019).

Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.

Helikopter tersebut, lanjut Aidi, tengah melakukan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.

Baca: Siaran Langsung Trans 7 MotoGP Belanda 2019, Rossi Sebut Insiden Jorge Lorenzo Masalah Teknis

Baca: Sekap Penumpangnya, Driver Taksi Online Ini Aniaya dan Peras ATM Korban Rp 4 Juta

Baca: Sosok yang Temani Vanessa Angel Saat Bebas dan Ajak Makan Malam, Bukan Bibi Ardiansyah

Bertolak dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar. 

"Pada  pukul 11.44 WIT heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan estimasi waktu seharusnya heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT. Namun, sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan heli tersebut," ujar Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Helikopter TNI AD Hilang Kontak Saat Muncul Awan Kumulonimbus"

Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved