Sains
Ternyata Fenomena Dry Intrution Penyebab Suhu Dingin Kemarau Tahun Ini, Begini Penjelasan BMKG
fenomena dry intrusion atau intrusi udara kering juga sangat berpengaruh membuat suhu udara dingin.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Suhu udara pada musim kemarau tahun ini dirasakan begitu dingin oleh sebagian besar penduduk di wilayah Indonesia.
Di beberapa lokasi bahkan fenomena suhu udara dingin ini menyebabkan hujan es.
BMKG menjelaskan penyebab suhu udara dingin disebabkan pada siang hari Bumi menyerap panas dan malam hari panas dilepaskan.
Selain itu, fenomena dry intrusion atau intrusi udara kering juga sangat berpengaruh membuat suhu udara dingin.
Pada gambar peta Indonesia dengan menggunakan citra satelit untuk mendeteksi water vapour di atmosfer ini, tampak bahwa Jawa dikelilingi oleh warna cokelat.
Baca: BREAKING NEWS - Remaja Banjarmasin Bawa 10 Ribu Butir Ineks Serta 1 Kilo Sabu dari Surabaya Dibekuk
Baca: BERLANGSUNG Live Streaming Arsenal vs Bayern Munchen di ICC 2019 via Live Streaming Mola TV
Baca: Sempat Hilang dari Pantauan Publik, Cinta Laura Bikin Kabar Terkait Singel Baru hingga Foto Mesra
Baca: Kenalkan Xenia Masa Depan di GIIAS 2019, Begini Penampakan MPV Hybrd Daihatsu HYFun
"Warna cokelat ini artinya dry atau kering. Nah inilah fenomena dry intrusion yang mengakibatkan kita sering kedinginan pada malam hingga pagi hari saat musim kemarau," ungkap Agie Wandala Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca BMKG, kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2019).
Agie menjelaskan, dry intrusion bersifat dingin karena suhu udara di selatan Indonesia saat ini sedang sangat rendah dan pulau Jawa cukup terkena dampaknya.
"Selain itu, saat ini posisi Indonesia sedang mengalami Monsuun Australia. Artinya, massa udara dari selatan dan angin cenderung timuran," imbuh Agie.

Selain itu, kondisi langit cerah tanpa tutupan awan di Jawa saat ini juga dapat
memaksimalkan pancaran gelombang Bumi pada malam hari dan menyebabkan suhu permukaan bumi relatif akan cepat turun dan lebih dingin dari biasanya pada malam hari.
"Jadi selama kemarau akan terjadi kondisi-kondisi di mana suhu pada pagi hari akan terasa dingin, sehingga tidak hanya terjadi di Jakarta atau Bandung tapi juga di sebagian besar pulau Jawa," tutup Agie.
Mulyono Rahadi Prabowo, Kepala Deputi Bidang Meteorologi BMKG juga mengatakan, saat tutupan awan lebih sedikit ketika musim kemarau maka panas matahari akan langsung diserap Bumi, sehingga siang hari lebih panas.
"Saat siang, Bumi sifatnya menyerap (panas). Maka suhu Bumi lebih rendah daripada Matahari. Kemudian pada malam hari, suhu Bumi lebih tinggi dibanding Matahari sehingga panas akan dipancarkan atau dikembalikan lagi ke atmosfer," ujar Mulyono dihubungi Kompas.com, Rabu (17/7/2019).
"Ketika Bumi melepaskan panas (di malam hari), suhu di permukaan turun. Itu yang menyebabkan malam lebih dingin," kata dia.
Baca: VIRAL MEDSOS - Video Mesumnya Beredar, 2 PNS Ditangkap di Ruang Kerja, Begini Fakta-faktanya
Baca: Mau Lihat Daihatsu Xenia Bertampang Garang dan Sporty? Burun Datang ke GIIAS 2019
Baca: Blak-blakan Kriss Hatta Ingin Pacari Ayu Ting Ting, Ini Kriteria Pasangan Idaman Ibunda Bilqis.
Selain hal itu, faktor elevasi atau ketinggian suatu daerah juga berpengaruh pada suhu dingin.
"Secara topografi, makin tinggi elevasinya makin rendah suhunya," ungkap Mulyono.
Berbeda dengan daerah pesisir, meski mengalami perubahan suhu, penurunannya tidak sedrastis di daerah dataran tinggi. Di dataran tinggi, kemarau hampir selalu disertai suhu dingin saat malam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemarau Kok Suhu Dingin? BMKG Ungkap Penyebabnya Dry Intrution"
Penulis : Gloria Setyvani Putri