Sekolah Kekurangan Siswa

Meski Hanya Ada Dua Siswa Baru di SDN Basirih 10, Diknas Kesulitan Melakukan Regrouping karena ini

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Agus Totok Daryanto, menyatakan apabila dalam rentang kurun waktu enam tahun itu sekolah tetap kurang siswa

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
Blitz edisi cetak Jumat (19/7/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Agus Totok Daryanto, menyatakan apabila dalam rentang kurun waktu enam tahun itu sekolah tetap kurang siswa, maka dinas pendidikan akan menjajaki kemungkinan dilakukan regrouping atau penggabungan ke sekolah lainnya.

Totok mencontohkan seperti SDN Basirih 10 yang hanya mempunyai dua siswa untuk kelas I, maka dinas pendidikan akan kesulitan melakukan regrouping.

Soalnya, jarak SDN Basirih 10 dengan sekolah lain itu cukup jauh.

“Keberadaan SDN Basirih 10 setidaknya menjamin standar pelayanan minimal anak itu bisa sekolah. Meski tidak ideal jumlah siswanya, dinas pendidikan akan mempertahankan sekolah tersebut,” katanya.

Baca: Dinas Pendidikan Beri Kelonggaran SDN yang Kekurangan Siswa Perpanjang Pendaftaran hingga Akhir Juli

Baca: Pablo Benua Bawa Nama Malaikat Saat Didatangi Barbie Kumalasari Setelah Vlog Galih-Rey Terungkap

Baca: Luna Maya Siap Akhiri Janji pada Reino Barack di Agustus Ini, Tentukan Nasib Faisal Nasimuddin?

Baca: Rahasia Sajian Maia Estianty Jalani Diet Keto Diungkap Fans Istri Irwan Mussry, Saksi Dul Jaelani

Totok kuatir jika SDN Basirih 10 diregrouping nantinya malah banyak anak putus sekolah dan hal ini tidak diinginkan.

Kebetulan SDN Basirih 10, memang siswa hanya dari daerah setempat.

Siswa dari daerah lain kesulitan mengakses ke lokasi SDN Basirih 10.

“Sejarahnya keberadaan SDN Basirih 10 itu untuk memenuhi jarak mininal sebuah daerah itu ada layanan SDN. Cara pandangnya adalah layanan pendidikan,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved