Kriminalitas Internasional
Sejumlah Pria Menggunakan Penutup Wajah Serang Massa Pengunjuk Rasa di Hong Kong, 45 Orang Terluka
Setidaknya 45 orang terluka, dengan satu di antaranya dalam kondisi kritis, setelah sekelompok orang yang mengenakan masker menyerang massa
BANJARMASINPOST.CO.ID, HONG KONG - Setidaknya 45 orang terluka, dengan satu di antaranya dalam kondisi kritis, setelah sekelompok orang yang mengenakan masker menyerang massa pengunjung rasa anti-pemerintah di stasiun kereta di Hong Kong, pada Minggu (21/7/2019) malam.
Kelompok penyerang itu, yang membawa tongkat sebagai senjata dan mengenakan kaus putih, menerjang masuk ke stasiun MRT di distrik Yuen Long.
Mereka juga memasuki gerbong-gerbong kereta dan menyerang para penumpang di dalamnya. Aksi para penyerang itu sempat terekam kamera yang diambil oleh para komuter.
Aksi penyerangan itu tidak hanya menyasar para pengunjuk rasa anti-pemerintah, namun juga penumpang dan jurnalis yang mereka temui di stasiun.
Kritik pun tertuju pada polisi yang dinilai lamban dalam mengambil tindakan terhadap para penyerang. Petugas polisi baru tiba di lokasi satu jam setelah insiden penyerangan.
Baca: VIDEI Terkenang Masa Lalu, Afgan Ternyata Masih Simpan Rekaman Pertamanya 12 Tahun Lalu, Ini Lagunya
Baca: Kesedihan Mendalam Tarzan, Tessy dan Rohana Srimulat, Mau Jenguk Nunung Tapi Tak Diizinkan Pihak Ini
Baca: Sherina Dilecehkan di Mall Kelapa Gading, Polisi Tak Bisa Proses Kasusnya dengan Alasan Ini
Polisi juga dianggal gagal menangkap orang-orang bersenjata yang melakukan penyerangan, meski mereka masih berada di jalanan di sekitar stasiun hingga Senin (22/7/2019) pagi.
Beberapa pria berkaus putih itu kemudian terlihat meninggalkan lokasi kejadian menggunakan mobil-mobil berpelat nomor China daratan.
Salah satu korban luka dalam penyerangan itu adalah seorang anggota parlemen pro-demokrasi, Lam Cheuk-ting, yang mengalami luka pada wajah dan lengannya.
Dia mengkritik respons lambat dari polisi dan menuding ada peran "anggota Triad" di balik aksi penyerangan itu.
"Tindakan mereka sangat biadab dan keras. Mereka sepenuhnya telah melanggar batas dasar dari masyarakat beradab Hong Kong," ujar Lam kepada wartawan, Senin pagi.
"Apakah Hong Kong sekarang membiarkan triad untuk melakukan apa yang mereka inginkan, memukuli orang-orang di jalanan menggunakan senjata?" tambahnya, dikutip Channel News Asia.
Dugaan Keterlibatan Triad
Insiden penyerangan itu telah memicu kekhawatiran di masyarakat bahwa kelompok triad telah mulai memasuki kota dan terlibat dalam konflik politik.
Distrik Yuen Long terletak di kawasan dekat perbatasan China, di mana geng kriminal dan komite pedesaan yang pro-Beijing masih berpengaruh.
Aksi penyerangan tersebut mengingatkan kembali akan insiden serupa yang menyasar kelompok demonstran selama protes "Gerakan Payung" pada 2014, yang juga disalahkan pada triad.
Saat terjadi penyerangan oleh kelompok massa di stasiun Yuen Long, polisi juga tengah menghalau massa pengunjuk rasa pro-demokrasi di tengah kota.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bentrokan-terjadi-antara-massa-pengunjuk-rasa-anti-pemerintah-di-hong-kong.jpg)