Political Marketing Corner

Riset Pasar dalam Political Marketing (1)

Atmosfir dan suhu tahun politik 2014 sudah mulai menghangat dengan sudah semakin dekatnya tanggal 9 April 2014.

Editor: Dheny Irwan Saputra
zoom-inlihat foto Riset Pasar dalam Political Marketing (1)
Arief Budiman

Arief Budiman, PhD
Pemerhati Pemasaran & Staf Pengajar MM Unlam

ATMOSFIR dan suhu tahun politik 2014 sudah mulai menghangat dengan sudah  semakin dekatnya tanggal 9 April 2014. Fenomena ini bisa kita lihat dan amati pada  menjamurnya spanduk, baliho dan kalender yang dibagikan gratis yang berhias para Caleg baik yg muncul secara individu atau trio dengan 3 (tiga) level yaitu kota/kabupaten, provinsi dan Senayan.

Tim sapu jagad yang disiapkan oleh masing masing kontestan juga sudah mulai ancang ancang kaki dan bergerak dengan logistik alat peraga kampanye yang sudah mulai diproduksi dengan jumlah yang tidak sedikit. Tentu saja perputaran uang dari bisnis tahun politik ini sangat banyak dan akan mempunyai dampak terhadap perekonomian di masyarakat. Bagi para Caleg, mereka sudah mulai mengidentifikasi berapa anggaran yang akan dihabiskan untuk memuluskan jalan ke lembaga tersebut,  termasuk alat peraga apa yang harus disiapkan untuk menyiapkan pertempuran.

Satu pertanyaan yang harus dijawab oleh para Caleg tersebut sebelum dana  yang disiapkan menjadi sia sia karena tidak ada dampaknya terhadap perolehan suara nanti. Apakah para Caleg 2014 sudah melakukan Riset Pasar dalam political marketing? Riset pasar diperlukan oleh para Caleg dan partai politik untuk dapat memahami dan menyelami apa yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga bisa memunculkan aspirasi apa yang akan diperjuangkan oleh para Caleg tersebut.

Riset pasar tersebut perlu dilakukan secara terus menerus untuk dapat memahami dan memonitor serta mengevaluasi perubahan perubahan apa saja yang terjadi di masyarakat dan juga yang terpenting adalah riset pasar dapat digunakan untuk mengetahui dan menganalisis pesaing politik para Caleg juga.

Riset Pasar vs Polling
Mungkin pembaca sudah familiar dengan istilah polling dan ini berbeda dengan riset pasar yang dimaksud oleh penulis. Polling adalah suatu bentuk riset yang yang mengukur tentang minat, preferensi, opini dan sikap pemilih terhadap suatu isu politik, kebijakan politik dan lain lain. Sedangkan riset pasar adalah sebuah kegiatan yang lebih komprehensif dan jauh menggali permasalahan dalam konteks yang lebih dalam dan tinggi dibandingkan dengan polling. Bisa saja hasil dari polling tersebut diangakt sebagai topik unutuk riset pasar karena untuk mengetahui lebih detail permasalahan yang dihadapi.

Metode metode yang sering dilaksanakan dalam riset pasar adalah survey, focus group discussion (kelompok diskusi terarah) dan indepth interview (wawancara mendalam). Bagaimana cara melakukan riset pasar akan dibahas dalam tulisan kali ini dan minggu yang akan datang. Tahapan yang harus dilakukan sebanyak 6 (enam) langkah seperti apa yang disarankan oleh Aaker & Day (1990) dalam bukunya Marketing Research.

Tahapan tahapan tersebut meliputi (1) identifikasi masalah; (2) tujuan penelitian; (3) pendekatan penelitian; (4) rencana penelitian; (5) pengumpulan data dan analisis, dan; (6) kesimpulan dan saran.  Para Caleg perlu menentukan permasalahan penelitian yang akan dilaksanakan karena riset pasar harus dilakukan dengan kaidah kaidah yang bisa dipertanggung jawabkan. Dengan kata lain bahwa prinsip prinsip dalam penelitian seperti objektivitas, reliabilitas adalah hal yang harus diperhatikan dengan baik.

Oleh karena itu rumusan masalah yang fokus akan memudahkan para Caleg untuk memenuhi kriteria tersebut. Keresahan, kekecewaan dan ketidak percayaan masyarakat terhadap partai politik dan Caleg yang sekarang mendera masyarakat bisa  jadi adalah awal sebuah identifikasi masalah yang bisa diangkat oleh partai politik atau para Caleg.

Contoh identifikasi masalah yang lain adalah apakah masyarakat lebih percaya baliho, spaduk dan pembagian kalender 2014 untuk memilih Caleg tersebut pada tanggal 9 April nanti. Masih banyak identifikasi masalah yang bisa dimunculkan untuk membantu menajamkan strategi para Caleg nanti.

Tahapan yang kedua dari desain penelitian adalah menentukan tujuan dari riset pasar pasar yang dilakukan. Menentukan tujuan sangat penting karena tujuan tersebut harus jelas sehingga hasil penelitan tersebut bisa dilaksanakan. Dalam hal identifikasi masalah yaitu ketidak percayaan publik terhadap para Caleg maka tujuan yang bisa diangkat adalah bagaimana cara untuk meningkatkan kepercayaan tersebut sehingga bisa menghasilkan langkah langkah yang kongkrit untuk membangun kepercayaan publik tersebut.

Sedangkan identifikasi masalah tentang kepercayaan masyarakat terhadapa alat peraga seperti spanduk, baliho dan kalender maka boleh jadi tujuan riset pasar tersebut adalah untuk menentukan alat peraga kampanye yang efektip untuk meningkatkan perolehan suara Caleg.

Untuk memenangkan Pemilu 2014 maka para Caleg harus mempunyai strategi yang jitu untuk menarik simpati dan hati pemilih. Isu isu yang berkembang dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarkat hendaknya harus dikuasai oleh para  Caleg untuk menjembatani hubungan tersebut. Isu isu dan permasalahan tersebut bisa digali melalui riset pasar agar sudah saatnya para Caleg mempunyai jawaban terhadap masalah tersebut karena masa kampanye sudah tinggal menghitung hari.

Oleh karena itu para Caleg diharapkan agar dapat memberi janji yang berdasarkan riset pasar bukan janji yang bodong dan cek kosong kepada para pemilih. Selamat melakukan riset pasar. (bersambung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved