Political Marketing Corner

Strategi Kampanye dengan Guerilla Marketing

HARU biru kampanye Pemilu sudah mulai terasa saat ini. Alat peraga kampanye pun banyak bertebaran

Editor: Dheny Irwan Saputra

Oleh: Arief Budiman, PhD
Pemerhati Pemasaran & Staf Pengajar MM Unlam

HARU biru kampanye Pemilu sudah mulai terasa saat ini. Alat peraga kampanye pun banyak bertebaran hampir merata di semua wilayah, walaupun masa kampanye terbuka Pemilu 2014 belum lagi dimulai. Masa kampanye terbuka dimulai pada 16 Maret sampai dengan 5 April 2014. Kampanye tersebut meliputi rapat umum, iklan media massa cetak dan elektronik.

Bagi para Caleg yang sudah siap-siap mengambil ancang-ancang untuk berkampanye tentunya sudah mempersiapkan logistik dan alat peraga kampanye yang akan disemai nanti. Penulis mempunyai asumsi bahwa alat peraga kampanye yang akan disebar nanti adalah foto Caleg ukuran besar dilengkapi dengan nomor urut dan cara untuk mencoblosnya. Ini adalah hal jamak yang ditemukan dan sepertinya, hampir semua Caleg melakukan strategi berikut di dalam istilah marketing yaitu dengan strategi me too atau mengcopy saja.

Tulisan kali ini akan mencoba memberikan sebuah strategi yang layak dicoba oleh para Caleg untuk mendulang suara yaitu dengan strategi Guerilla Marketing (Marketing Gerilya). Apa sebenarnya Guerilla Marketing tersebut? Definisi dari Guerilla Marketing adalah “an advertising strategy that focuses on low-cost unconventional marketing tactics that yield maximum results”.

Jadi, sebenarnya Guerilla Marketing adalah sebuah strategi beriklan yang fokus pada biaya yang rendah dan tidak lazim, menghasilkan dampak yang maksimum. Konsep dari Guerilla Marketing tersebut lebih terletak pada sistem yang tidak lazim digunakan pada strategi pemasaran biasa.

Konsep Guerilla Marketing diperkenalkan oleh Jay Conrad Levinson dalam buku Guerrilla Marketing. Pada kampanye pemasaran Guerilla Marketing yang digunakan adalah tidak terduga untuk menciptakan, menarik perhatian dan menciptakan buzz dalam masyarakat. Kampanye dengan Guerilla Marketing akan menciptakan sebuah kehebohan sehingga menghasilkan sebuah efek word of mouth pada masyarakat. Efek ini berakibat produk atau jasa yang dikampanyekan menjadi terkenal.

Banyak sekali contoh bagaimana Guerilla Marketing dilakukan untuk menarik perhatian para konsumen. Misalnya saja dengan menggunakan media kampanye yang tidak lazim yaitu gambar ataupun story board yang unik. Misalnya saja iklan tentang serial TV “The Sopranos” yang bercerita tentang seputar mafia. Dalam kampanye Guerilla Marketing tersebut digambarkan ada sebuah tangan yang terjepit di bagasi taksi seolah-olah ada seorang korban penculikan yang disembunyikandi dalam bagasi taksi tersebut.

Belajar dari Guerilla Marketing yang ada di luar negeri, tentunya teknik-teknik kampanye para Caleg bisa lebih kreatif dan menarik perhatian yaitu menggunakan teknik Guerilla Marketing. Selamat ber-Guerilla Marketing. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved