Nyaris Perang karena Mitos Orang Berekor
Dia pernah melakukan perjalanan ke pedalaman Kaltim dan Kalsel selama enam bulan.
BANJARMASINPOST.CO.ID - “PADA Minggu, 20 Juli 1879, saya memulai perjalanan dari Samarinda dengan dua perahu ke Tangaroeng (Tenggarong). Jaraknya sekitar 30 mil perjalanan lewat sungai,” tulis seorang lelaki muda di buku catatannya.
Pria itu Carl Alfred Bock, seorang naturalis dan pelancong kelahiran Kopenhagen, Denmark. Meskipun lahir di Denmark, Bock mengikuti kewarganegaraan orangtuanya, Norwegia. Dia pernah melakukan perjalanan ke pedalaman Kaltim dan Kalsel selama enam bulan. Ketika itu usianya masih 30 tahun.
Misinya di Kalimantan merupakan perintah Gubernur Jenderal Johan van Lansberge untuk melaporkan keberadaan suku Dayak dan menghimpun spesimen sejarah alam untuk beberapa museum di Belanda.
Hasil penjelajahan dia di Samarinda-Tenggarong-Banjarmasin dan pedalaman Kalimantan, dituangkan dalam budul berjudul The Head Hunters of Borneo yang terbit pada 1881, lengkap dengan 37 litografi dan ilustrasi.
Berita selengkapnya silakan simak Banjarmasin Post edisi cetak Minggu (2/3/2014)