Foto Megawati dan Bung Karno di Kuningan Dirusak

Kampanye hari pertama pemilu 2014 diwarnai aksi perusakan. Atribut kampanye milik PDI Perjuangan

Editor: Eka Dinayanti
net
Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Kampanye hari pertama pemilu 2014 diwarnai aksi perusakan. Atribut kampanye milik PDI Perjuangan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dirusak massa tak dikenal.

Politisi PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno mengatakan perusakan atribut terjadi di Desa Sangkanhurip Kecamatan Cigandamekar, Desa Cikahuripan Kecamatan Maleber, Desa Lebaksiuh Kecamatan Ciawigebang. Gambar ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dirusak dengan menggunakan pisau cutter.

"Perusakan atribut yang terjadi memiliki kemiripan satu sama lain yaitu adanya sobekan bekas cutter. Dengan kejadian ini tim menyarankan agar hal yang seperti ini dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya bagi semua pihak untuk saling menghormati alat peraga dari semua kontestan pemilu guna menjaga proses demokrasi yang berjalan dapat memenuhi prinsip “fairness and maturity” (kejujuran dan kedewasaan) dalam berpolitik sebagai syarat demokratisasi,"kata Puti kepada Tribunnews.com, Minggu(16/3/2014).

Selain gambar Megawati, kata Puti, atribut kampanye bergambar dirinya juga dirusak oleh orang tidak dikenal.

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi X DPR ini meminta jajaran Panwaslu Kabupaten Kuningan untuk pro aktif menegakkan aturan pemilu guna meminimalisir pelanggaran pemilu demi terwujudnya mutu demokrasi yang lebih baik.

"Menyayangkan atas terjadinya perusakan banner Puti Guntur Soekarno sebagaimana yang terjadi di beberapa titik pemasangan atribut,"kata Puti.

Adanya aksi perusakan tersebut lanjut Puti, pemilu yang seharusnya melakukan pendidikan politik justru menampakkan wajah persaingan yang mengabaikan persatuan dan pendidikan politik.

Hal ini katanya tidak sesuai dengan pesan-pesan proklamator Bung Karno pada pemilu tahun 1957.

"Sebagaimana pesan Bung Karno pada pemilu tahun 1957: “janganlah pemilu merobek persatuan nasional bangsa Indonesia”. Pemilu hanyalah satu cara konstitusional untuk rekrutmen politik menentukan kepemimpinan bukan tujuan akhir, yang tak kalah penting adalah perjuangan mewujudkan cita-cita nasionalnya."ujar Puti.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved