Kemenangan Partai Peran Penguasa Daerah

BANJARMASINPOST.CO.ID,BANJARMASIN - Kemenangan partai di Kalsel, salah satunya dipengaruhi faktor geopolitik. Akademi Unlam Rifqinizami Karsayuda membaginya menjadi empat wilayah, yakni kawasan perkotaan (Banjarmasin, Banjarbaru, sebagian Banjar), Hulu Sungai Plus (sebagian Banjar, Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan, Tabalong), Pesisir ( Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru) dan Barito Kuala.

Untuk kawasan perkotaan, karakter tradisional pemilihnya tidak kental. Pemilih relatif berganti-ganti pilihan partai. Konstelasi dan isu politik nasional bisa menjadi pemicu pilihan. Namun di tingkat penguasa daerah, cenderung berafiliasi dengan parpol tertentu.

“Di Banjarbaru cenderung dekat  PDIP,  Banjar dekat Golkar.  Sementara di Banjarmasin, sang Wali Kota, konon sedang mesra dengan PKB,” ucap Rifqi, kemarin.

Di daerah aliran sungai atau Hulu Sungai Plus, basis massa tradisonalis cukup kuat. Golkar, PPP dan PKS mengakar, kecuali di Tabalong.  PDIP diprediksi merebut kemenangan di kawasan pesisir. Selain  memiliki basis tradisionali, khususnya para transmigran, Tanah Laut dan Tanah Bumbu dipimpin olehkader banteng moncong putih. Partai ini akan mendapat perlawanan dari Golkar, dan Partai NasDem yang kadernya Irhami Ridjani memimpin  Kotabaru serta PKB yang memiliki mantan Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar.

“Suara Gerindra juga harus diperhitungkan karena ada mantan bupati dua periode Kotabaru, Sjachrani Mataja,” tegas Rifqi.

Sementara di Barito Kuala, ‘kekuasaan’ Golkar masih sangat kuat. Hal ini dipengaruhi oleh massa tradisionalnya dan kedekatan emosional dengan tokoh Golkar Kalsel, seperti H Sulaiman HB. Sang Bupati Hasanuddin Murad juga memiliki pengaruh kuat.

Berita selengkapnya simak http://epaper.banjarmasinpost.co.id mulai pukul 10.00 Wita