“Saya Sudah Tegur Mereka”
Itu sudah biasa..... Kalimat itulah yang kerap didengar koran ini ketika melakukan penelusuran
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Itu sudah biasa..... Kalimat itulah yang kerap didengar koran ini ketika melakukan penelusuran tentang dugaan pungutan liar (pungli) saat Ramadan di beberapa lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Kalsel. Selain itu, motif punglinya juga beragam, bahkan bertambah pada bulan penuh berkah ini.
Pada BPost edisi kemarin, diungkap tentang dugaan pungli terhadap pengiriman makanan atau takjil (makanan pembuka puasa) untuk warga binaan Lapas Teluk Dalam Banjarmasin. Modusnya, biaya pengantaran ke warga binaan. Besarannya Rp 5 ribu untuk pengantaran biasa dan Rp 10 ribu untuk pengantaran cepat.
Modus lain ditemui di Lapas Kelas II B Kotabaru. Di sini diduga terjadi aksi pungli dalam bentuk uang penitipan handphone (ponsel). Besarnya Rp 2 ribu per unit yang diserahkan kepada petugas lapas. Selain itu diduga juga ada pungli untuk penitipan sandal pengunjung, namun besarannya tidak ditentukan. Untuk penitipan sandal dikelola oleh Taping (tahanan pendamping).
Sikap berbeda diperlihatkan beberapa pengunjung. Ada yang merasa keberatan karena tidak ada ketentuan harus membayar.
“Memang kalau dilihat sekilas, hanya Rp 2 ribu. Tetapi coba hitung berapa banyak pengunjung yang menitipkan ponselnya,” kata seorang pengunjung, Opik (bukan nama sebenarnya).
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Sabtu (5/7/2014) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
