Jompo Gratis
Bagi warga yang hidup di sekitar pertanian seperti di Kabupaten Banjar, jarang memanfaatkan jatah raskin.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Ahmad Rizky Abdul Gani
BANJARMASINPOST.CO.ID,MARTAPURA - Bagi warga yang hidup di sekitar pertanian seperti di Kabupaten Banjar, jarang memanfaatkan jatah raskin. Mastiyah (45) warga miskin di Desa Tambak Baru, RT1, Martapura Timur, kerap menjual jatah beras pembagian yang diterimanya.
Dana dari hasil penjualan beras pembagian itu diguna-kannya untuk membeli lauk-pauk. Menjual jatah raskin itu dilakukan Mastiyah menerima jatah raskin setiap dua atau tiga bulan sekali.
Nenek dua cucu itu bisanya menerima atau membeli raskin satu kresek per 5 liter beras di di kantor desa. Untuk mendapatkan raskin, Mastiyah harus merogoh kocek Rp 10.000 kepada panitia pembagian di desa.
“Bagi saya, raskin Rp 10.000 itu mahal. Untuk menebusnya saya harus mencari pinjaman ke orang lain,” tutur Mastiyah.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Selasa (15/7/2014) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id